TEMPO.CO, Jakarta - Situasi politik di Myanmar akan menjadi perhatian khusus dalam pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN atau Foreign Minister’s Retreat. Dalam pertemuan itu juga, akan ditentukan aksi dan strategi yang akan diambil ASEAN.
"Yang akan jadi pembahasan cukup mendalam adalah situasi di
Myanmar. Bagaimana ASEAN akan menyikapi situasi di Myanmar, langkah-langkah ke depan," kata Dirjen Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Sidharto Suryodipuro, Kamis 10 Februari 2022.
Logo ASEAN. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Arto menyebut pada pertemuan tersebut, Myanmar bakal diwakilkan oleh pejabat permanent security Kementerian Luar Negeri Myanmar, yang merupakan perwakilan non-politik.
"Kamboja selaku tuan rumah dan sebagai ketua (ASEAN) mengundang Myanmar untuk berpartisipasi pada Foreign Minster's Retreat dan yang hadir adalah non-political representative," papar Arto.
Kamboja sebelumnya telah melarang Kementerian Luar Negeri Myanmar versi junta untuk menghadiri pertemuan resmi ASEAN. Kamboja menilai sikap junta masih abai terhadap lima poin konsensus yang sudah disepakati negara-negara Asia Tenggara di Jakarta pada April 2021 lalu.
Pertemuan para Menteri Luar Negeri negara anggota ASEAN bakal digelar pada 16-17 Februari 2022 di Ibu Kota Phnom Penh, Kamboja. Di acara tahun itu akan dibahas pula mengenai prioritas Kamboja sebagai ketua
ASEAN, hubungan dengan mitra kawasan, situasi kawasan dan dunia internasional.
Selalu update
info terkini. Simak breaking news
dan berita pilihan dari Tempo.co
di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install
aplikasi Telegram terlebih dahulu.