TEMPO.CO, Jakarta -Iran diperkirakan akan mendapatkan kembali suaranya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Hal ini terjadi setelah Korea Selatan mengumumkan pada Ahad 23 Januari 2022, pihaknya membayar tunggakan Teheran kepada badan dunia itu dengan dana Iran yang dibekukan di negaranya.
“Seoul pada Jumat lalu menyelesaikan pembayaran iuran PBB Iran sekitar US$18 juta (sekitar Rp258 miliar;red) melalui dana beku Iran di Korea Selatan. Kami bekerja sama dengan lembaga terkait seperti Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS dan Sekretariat PBB," kata kementerian keuangan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan hari ini.
Iran telah mendapatkan kembali hak suaranya di PBB pada Juni lalu setelah pembayaran yang sama. Namun, Teheran mengatakan bulan ini telah kehilangan hak suara lagi di PBB karena tidak dapat mentransfer dana untuk membayar iurannya sebagai akibat dari sanksi Amerika Serikat.
Pelepasan dana beku Iran membutuhkan persetujuan Amerika Serikat. Negara itu bersama lima negara Eropa pekan ini mengatakan hanya beberapa minggu tersisa untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran 2015.
Presiden Donald Trump saat itu mengeluarkan Washington dari kesepakatan dengan Iran pada 2018 dan memberlakukan kembali sanksi AS. Iran kemudian melanggar banyak pembatasan nuklir dalam kesepakatan 2015.
Iran mendesak Korea Selatan pekan lalu untuk membantu membayar kontribusi PBB dengan dana beku. Ini di tengah kekhawatiran Iran akan hilangnya hak untuk memilih di Majelis Umum yang beranggotakan 193 orang.
Teheran telah berulang kali menuntut pelepasan dana sekitar US$7 miliar atau sekitar Rp100 triliun yang dibekukan di bank-bank Korea Selatan di bawah sanksi AS. Teheran menuding Seoul menahan uang itu sebagai "sandera".
Seorang pejabat kementerian keuangan Korea Selatan menolak untuk mengatakan berapa banyak dana beku Iran yang tersisa setelah pembayaran iuran PBB, dengan alasan undang-undang kerahasiaan.
Baca juga: Negosiasi Mengerucut, PBB Desak Amerika-Iran Cepat Kembali ke Perjanjian Nuklir
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.