Kabar ini dilancarkan pejabat intelijen Israel sekaligus menegaskan bahwa tujuan utama mereka melumpuhkan Hamas belum terlaksana setelah 18 hari menyerang Gaza.
Komentar ini dilancarkan pejabar intelijen Israel merefleksikkan pandangan di antara pejabat-pejabat di negara tersebut bahwa solusi konflik ini adalah melalui jalur diplomasi.
Menurut pejabat intelijen Israel, beberapa tanda jika serangan militer mereka telah menggangsir kekuatan politik Hamas, dan bahwa pemimpin Hamas di Gaza lebih mengedepankan gencatan senjata daripada pemimpin mereka di pengasingan. Ini didapatkan intelijen Israel melalui penyadapan telepon.
Pejabat senior Hamas di Kairo mengatakan bahwa mereka tidak setuju dengan meneruskan proposal gencatan senjata yang dimediasi Presiden Mesir Husni Mubarak.
Hingga hari ke-18 serangan Israel telah menewaskan 971 orang di antaranya 311 anak-anak, 13 lainnya petugas medis, serta empat lainnya jurnalis menurut sumber.
NYTIMES | BAGUS WIJANARKO