TEMPO.CO, Jakarta - Nigeria akan memusnahkan sekitar satu juta vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa. Menurut Faisal Shuaib, kepala Badan Pengembangan Perawatan Kesehatan Primer Nasional (NPHCDA), pihaknya bekerja dengan regulator obat NAFDAC untuk menetapkan tanggal pemusnahan vaksin Corona.
Menteri Kesehatan Nigeria Osagie Ehanire pekan lalu mengatakan sejumlah dosis vaksin Corona sumbangan negara=negara Barat hampir kedaluwarsa. Hal ini menambah tantangan negara itu dalam memvaksinasi rakyatnya. Saat ini baru 4 persen dari 200 juta orang dewasa di negara terpadat di Afrika tersebut yang sudah divaksinasi lengkap.
Shuaib mengatakan Nigeria telah menerima vaksin dengan umur simpan yang pendek dari negara-negara donor internasional. Negara ini tak mau lagi menerima vaksin dengan umur simpan yang pendek.
Pekan lalu, Reuters melaporkan bahwa sekitar satu juta vaksin COVID-19 diperkirakan telah kedaluwarsa di Nigeria sebelum digunakan. Namun, direktur vaksin Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Kate O'Brien mengatakan proporsi dosis vaksin yang terbuang di negara-negara yang menerima vaksin melalui COVAX, lebih kecil daripada di negara kaya.
Dosis vaksin Corona kedaluwarsa adalah vaksin AstraZeneca yang dikirim dari Eropa. Vaksin ini dipasok melalui COVAX. Menurut sumber Reuters, vaksin itu tiba setelah masa kedaluwarsa sehingga tak bisa digunakan tepat waktu.
Baca: Demi Sertifikat, Dokter Gigi Ini Sodorkan Lengan Palsu Saat Divaksin Corona
REUTERS