TEMPO.CO, Jakarta - Swiss hari ini menggelar referendum yang akan mengatur tentang pernikahan sesama jenis. Swiss adalah negara terakhir di Eropa Barat yang melarang pernikahan sesama jenis. Dalam referendum akan diputuskan apakah akan mengizinkan pasangan sesama jenis menikah dan mengadopsi anak.
Pemerintah federal dan parlemen telah menyetujui undang-undang yang diamandemen. Namun pihak oposisi yang dipimpin Partai Rakyat Swiss sayap kanan memaksa referendum di bawah sistem demokrasi langsung Swiss.
Menurut jajak pendapat terbaru, pendukung pernikahan sesama jenis lebih unggul dengan 63 persen responden menyatakan setuju. Namun pihak yang menentang pernikahan sesama jenis terus bertambah dalam beberapa pekan terakhir.
Pemungutan suara diperkirakan sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat dan hasilnya diumumkan di hari berikutnya.
Undang-undang yang diamandemen akan memungkinkan pasangan sesama jenis untuk menikah, dan mengadopsi anak-anak yang tidak terkait dengan mereka. Pasangan lesbian yang sudah menikah juga akan diizinkan untuk memiliki anak melalui donasi sperma, yang saat ini hanya diizinkan untuk pasangan heteroseksual yang sudah menikah. Amandemen juga memudahkan pasangan asing dari individu Swiss untuk mendapatkan kewarganegaraan.
Diskriminasi terhadap homoseksualitas di Swiss terjadi sejak 1942. Namun pasangan sejenis di Swiss sudah dapat mendaftarkan hubungannya di kantor kemitraan sipil yang saat ini berjumlah sekitar 700 kantor tersebut.
Meski terdaftar, pasangan tak punya hak asuh anak, memiliki anak adopsi bersama dan memperoleh kewarganegaraan untuk pasangan asing.
Baca: Satu Pertiga Wilayah di Meksiko Sahkan Pernikahan Sesama Jenis
REUTERS | FRANCE 24