TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Taliban pada Selasa menunjuk dua komandan veteran medan perang dari jantung selatan gerakan itu sebagai deputi di kementerian penting Afghanistan.
Juru bicara utama Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, Mullah Abdul Qayyum Zakir akan menjadi wakil menteri pertahanan, sementara Sadr Ibrahim ditunjuk sebagai wakil menteri dalam negeri. Kedua orang itu diperkirakan akan mengambil posisi utama dalam pemerintahan baru, tetapi tidak ada yang disebutkan dalam daftar utama menteri yang diumumkan bulan ini.
Keduanya diidentifikasi dalam laporan PBB sebagai salah satu komandan medan perang yang setia kepada mantan pemimpin Taliban Mullah Akhtar Mansour, yang mendesak kepemimpinan Taliban untuk meningkatkan perang melawan pemerintah yang didukung Barat, menurut laporan Reuters, 21 September 2021.
Penunjukan itu menambah daftar kelompok garis keras dalam kelompok utama menteri, termasuk tokoh-tokoh seperti Sirajuddin Haqqani, kepala jaringan militan Haqqani, yang dipersalahkan atas serangkaian serangan terhadap sasaran sipil.
Tetapi penunjukan itu juga tampaknya mencerminkan keprihatinan di dalam Taliban untuk mengamankan persatuan dengan menyeimbangkan perbedaan regional dan pribadi, yang muncul saat gerakan itu beralih dari kekuatan gerilya masa perang ke pemerintahan masa damai.
Menurut laporan Dewan Keamanan PBB dari Juni, baik Zakir dan Sadr memimpin pasukan signifikan mereka sendiri, yang disebut mahaz, yang secara tradisional beroperasi di beberapa provinsi.
Mereka dianggap sangat kuat dan mandiri sehingga ada kekhawatiran di dalam kepemimpinan bahwa hal ini dapat memicu ketegangan atas loyalitas kelompok-kelompok tertentu, terutama di selatan dan barat daya Afghanistan.
Zakir, mantan tahanan di penjara militer AS di Teluk Guantanamo di Kuba, adalah rekan dekat almarhum pendiri Taliban Mullah Omar. Dia ditangkap ketika pasukan pimpinan AS menyapu Afghanistan pada 2001 dan dipenjara di Guantanamo hingga 2007, menurut laporan media.
Dia dibebaskan dan diserahkan kepada pemerintah Afghanistan dan secara luas diperkirakan akan menjadi menteri pertahanan dalam pemerintahan baru sebelum putra Mullah Omar, Mullah Mohammad Yaqoob, ditunjuk untuk jabatan tersebut.
Sadr, mantan kepala komisi militer Taliban dari provinsi selatan Helmand, akan menjadi wakil Sirajuddin Haqqani, yang keluarganya berasal dari perbatasan timur dengan Pakistan.
Baca juga: Militan Taliban Bersenang-senang Naik Perahu Angsa, Tapi Tetap Tenteng Senjata
REUTERS