TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pendiri Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, akan memimpin pemerintah Afghanistan baru yang akan segera diumumkan, menurut sumber-sumber dalam kelompok itu mengatakan pada hari Jumat.
Taliban sedang berupaya meredam perlawanan di Lembah Panjshir, tetapi prioritas paling mendesak pemerintah baru adalah untuk mencegah runtuhnya ekonomi dan kekeringan imbas konflik 20 tahun, yang menewaskan sekitar 240.000 warga Afghanistan sebelum pasukan AS menyelesaikan penarikan penuh gejolak pada 30 Agustus.
Yang dipertaruhkan adalah apakah Taliban dapat memerintah negara yang menghadapi krisis ekonomi, bencana kemanusiaan, dan ancaman terhadap keamanan dan stabilitas dari kelompok militan saingan, termasuk ISIS-K.
Mullah Baradar, yang mengepalai kantor politik Taliban, akan bergabung dengan Mullah Mohammad Yaqoob, putra mendiang salah satu pendiri Taliban Mullah Omar, dan Sher Mohammad Abbas Stanikzai, dalam posisi senior di pemerintahan, kata tiga sumber.
"Semua pemimpin puncak telah tiba di Kabul, di mana persiapan sedang dalam tahap akhir untuk mengumumkan pemerintahan baru," kata seorang pejabat Taliban kepada Reuters, yang berbicara dengan syarat anonim, dikutip 3 September 2021.
Haibatullah Akhundzada, pemimpin agama tertinggi Taliban, akan fokus pada masalah agama dan pemerintahan dalam kerangka Islam, kata sumber Taliban lainnya.
Pemimpin delegasi Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar (kanan) berbicara dalam pertemuan dengan pemerintah Afganistan di Doha, Qatar, 12 September 2020. Delegasi pemerintah Afganistan dan kelompok Taliban akhirnya bertemu untuk pertama kalinya dalam proses perundingan bersejarah tersebut. REUTERS/Ibraheem al Omari
Taliban, yang merebut Kabul pada 15 Agustus setelah menyapu sebagian besar negara itu, telah menghadapi perlawanan di Lembah Panjshir, di mana ada laporan tentang pertempuran sengit dan korban.
Beberapa ribu milisi regional dan sisa-sisa angkatan bersenjata pemerintah telah berkumpul di lembah terjal di bawah kepemimpinan Ahmad Massoud, putra mantan komandan Mujahidin Ahmad Shah Massoud.
Upaya untuk merundingkan penyelesaian tampaknya telah gagal, dengan masing-masing pihak menyalahkan pihak lain atas kegagalan tersebut.
Sementara Taliban telah berbicara tentang keinginan mereka untuk membentuk pemerintah konsensus, sebuah sumber yang dekat dengan kelompok itu mengatakan pemerintah sementara yang sekarang dibentuk hanya akan terdiri dari anggota Taliban.
REUTERS
Baca juga: Taliban Kuasai Afghanistan, Seperti Ini Susunan Kepemimpinannya