Ledakan yang terjadi di Bandara Don Mueang ini hanya selisih satu jam setelah Aliansi Rakyat untuk Demokrasi mengakhiri pendudukannya di kantor perdana menteri selama tiga bulan.
Ratusan pengunjuk rasa mulai mengumpulkan kekuatan untuk lebih memusatkan pendudukan di dua bandara, yakni di Don Mueang dan Bandara Internasional Suvarnabhumi.
“Bom meledak di Don Mueang setelah tengah malam,” ujar juru bicara unit gawat darurat.
Sementara, koran lokal menyatakan satu tewas dan 20 puluh lainnya luka-luka. Sampai berita ini diturunkan masih belum jelas, kondisi terakhir. Bom ini, merupakan serangan beruntun kepada pengunjuk rasa anti pemerintah, setelah Hari Minggu kemarin juga ada pelemparan granat dan akhir bulan lalu juga ada dua korban tewas akibat lemparan granat.
BANGKOKPOST| AFP| NUR HARYANTO