TEMPO.CO, Jakarta - Kamboja mulai menawarkan suntikan dosis penguat vaksin virus corona dalam upaya menghentikan penyebaran Covid-19. Kamboja menggunakan vaksin virus corona AstraZeneca dan vaksin Covid-19 dari Cina untuk saling melengkapi dalam suntikan dosis ketiga (penguat).
Perdana Menteri Kamboja Hun Sun meluncurkan kampanye vaksin virus corona untuk mereka yang berusia 12 tahun – 17 tahun. Sedangkan suntikan dosis ketiga atau penguat vaksin virus corona di prioritas pada sekitar 500 ribu – 1 juta tenaga kesehatan yang bekerja di garda depan.
“Mereka yang sudah mendapat suntik vaksin virus corona Sinopharm dan Sinovac harus mendapat suntik vaksin AstraZeneca untuk penguat. Bagi masyarakat Kamboja yang sudah mendapat imunisasi vaksin AstraZeneca, maka harus mendapatkan suntikan penguat dengan vaksin Sinovac,” kata Hun Sen dalam pidatonya, yang disebarkan ke media sosial.
Tukang becak menghadiri pemutaran film luar ruangan yang diadakan oleh sebuah organisasi swasta, di mana uang tunai dan sumbangan makanan dibagikan untuk membantu mereka bertahan di tengah kemerosotan pariwisata yang disebabkan oleh wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Phnom Penh, Kamboja 23 Januari 2021.[REUTERS / Cindy Liu]
Perdana Menteri Hun Sen mengatakan negaranya akan membeli lebih banyak vaksin AstraZeneca melalui program Covax sebagai vaksin penguat. Belum lama ini, Amerika Serikat mendanai pengadaan vaksin virus corona merek Johnson & Johnson, yang akan digunakan untuk mengimunisasi masyarakat adat di timur laut Kamboja.
Kamboja pada pekan ini telah memberlakukan lockdown pada 8 provinsi, yang berbatasan dengan Thailand. Langkah itu diambil dalam upaya untuk mencegah penyebaran varian Delta Covid-19 di Kamboja.
Baca juga : Kamboja Waswas Kasus Virus Corona Naik
Sumber: Reuters