TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan di Kamboja pada Kamis, 15 Juli 2021, menyerukan masyarakat agar mau ikut memperlambat penyebaran wabah virus corona demi mencegah terjadinya tragedi ekonomi dan kesehatan. Peringatan itu disampaikan setelah kasus harian kematian akibat Covid-19 di Kamboja menyentuh rekor tertinggi, yakni 39 orang.
Kamboja adalah salah satu negara miskin di Asia, yang pada tahun lalu kasus positif Covid-19 di sana salah satu yang terendah di dunia. Akan tetapi, pada akhir Februari 2021 ledakan wabah virus corona mulai terdeteksi, di mana kasus positif Covid-19 di sana naik dari ratusan menjadi 64.611 kasus. Sedangkan kematian akibat Covid-19 sebanyak 1.025 orang.
Or Vandine, Juru bicara Kementerian Kesehatan Kamboja mengatakan Kamboja harus bertindak cepat.
“Kita harus waspada dan proaktif dalam bersama-sama menerapkan langkah-langkah pencegahan penularan wabah virus corona di Kamboja sesegera mungkin demi menghindari tragedi kesehatan masyarakat dan ekonomi,” kata Or Vandine.
Dia mengatakan separuh dari 10 juta orang dewas di Kamboja sudah mendapat dua dosis suntik imunisasi vaksin virus corona. Pemerintah Kamboja telah mempertimbangkan untuk memberikan suntikan penguat vaksin virus corona.
Kamboja menggunakan vaksin virus corona merek Sinovac, Sinopharm dan AstraZeneca. Kamboja juga untuk sementara akan menutup pintu perbatasannya dengan Vietnam terhitung mulai 18 Juli 2021. Di Vietnam, angka penyebaran virus corona di sana juga sedang tinggi.
Baca juga: Kamboja Mempercepat Imunisasi Vaksin Virus Corona
Sumber: Reuters