Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika dan Kanada Berupaya Lindungi Penerjemah Afganistan dari Taliban

image-gnews
Mantan penerjemah Afganistan, yang bekerja dengan pasukan AS di Afganistan, memegang poster selama demonstrasi tentang keselamatan mereka, di depan kedutaan besar AS di Kabul 25 Juni 2021. [REUTERS/Stringer]
Mantan penerjemah Afganistan, yang bekerja dengan pasukan AS di Afganistan, memegang poster selama demonstrasi tentang keselamatan mereka, di depan kedutaan besar AS di Kabul 25 Juni 2021. [REUTERS/Stringer]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengutuk serangan Taliban terhadap mantan penerjemah Afganistan dan lainnya, serta penghancuran infrastruktur, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS pada hari Jumat, menyerukan kepada Taliban untuk mencegah pasukan mereka melakukan tindakan tersebut.

"Kami mengutuk keras serangan yang ditargetkan, penghancuran infrastruktur vital, serta serangan lain terhadap rakyat Afganistan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jalina Porter, dikutip dari Reuters, 24 Juli 2021.

Ada ketakutan muncul di antara banyak warga Afganistan yang bekerja sama dengan militer AS sebelum penarikan pasukan asing.

Pada 12 Mei lalu, Sohail Pardis, seorang penerjemah untuk militer AS yang telah bekerja selama 16 bulan, dibunuh saat dia mengemudi dari Kabul ke Provinsi Khost untuk menjemput saudarinya untuk merayakan Idul Fitri bersama, CNN melaporkan.

Pardis, 32 tahun, dicegat di jalan di tengah gurun oleh Taliban. Warga desa yang menyaksikan insiden itu mengatakan kepada Palang Merah bahwa Taliban menembaki mobilnya. Mayat Pardis dikeluarkan dari mobil dan dia dipenggal.

Orang-orang berdiri di atas kendaraan memegang bendera Taliban ketika orang-orang berkumpul di dekat titik persimpangan Gerbang Persahabatan di kota perbatasan Chaman, Pakistan-Afganistan, Pakistan 14 Juli 2021.[REUTERS / Abdul Khaliq Achakzai]

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Juni, Taliban mengatakan tidak akan membahayakan mereka yang bekerja bersama pasukan asing.

Seorang juru bicara Taliban mengatakan kepada CNN bahwa mereka berusaha untuk memverifikasi rincian insiden itu, tetapi mengatakan beberapa insiden tidak seperti yang digambarkan.

Tetapi warga Afganistan yang pernah bekerja dengan militer AS, mengatakan hidup mereka sekarang berada di bawah ancaman ketika Taliban melancarkan serangan balas dendam setelah penarikan AS dari Afganistan. Pada puncak perang, ada sekitar 100.000 tentara AS di negara itu, sebagai bagian dari pasukan NATO.

"Kami tidak bisa bernapas di sini. Taliban tidak memiliki belas kasihan pada kami," kata Ayoubi, salah satu dari warga yang bekerja dengan militer AS.

Sekitar 18.000 warga Afganistan yang bekerja untuk militer AS telah mengajukan program Visa Imigran Khusus yang memungkinkan mereka pergi ke Amerika Serikat.

Pada 14 Juli, Gedung Putih mengatakan pihaknya meluncurkan "Operation Allies Refuge", sebuah upaya untuk merelokasi ribuan penerjemah Afganistan yang bekerja untuk AS dan yang nyawanya kini terancam. Evakuasi akan dimulai pada minggu terakhir Juli untuk pemohon Visa Imigran Khusus (SIV) yang sudah dalam proses, kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki.

Sebelumnya, pemerintahan Joe Biden mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan sejumlah negara untuk bertindak sebagai tempat yang aman sampai AS dapat menyelesaikan proses visa yang panjang, sebuah tanda yang jelas bahwa pemerintah sangat menyadari ancaman yang ditimbulkan oleh Taliban.

"Departemen Pertahanan sedang mempertimbangkan opsi di mana warga negara Afganistan dan keluarga mereka berpotensi pergi," kata juru bicara Pentagon John Kirby pada Rabu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Jumat Kanada mengumumkan akan membawa penerjemah Afganistan, staf kedutaan dan keluarga mereka di tengah situasi yang memburuk di Afghanistan, dengan mengatakan mereka telah menjadi sasaran Taliban.

"Kanada ada di sini untuk membantu mereka yang mendukung kami," kata Menteri Imigrasi Marco Mendicino, Reuters melaporkan.

Mendicino mengatakan beberapa ribu orang akan memenuhi syarat dan pendatang pertama akan segera mendarat di Kanada.

Anggota Pasukan Khusus Afghanistan setelah pertempuran hebat dengan Taliban selama misi penyelamatan seorang polisi yang terkepung di provinsi Kandahar, Afghanistan, 13 Juli 2021. REUTERS/Danish Siddiqui

Sebelumnya Reuters melaporkan bulan ini, Kanada berencana untuk merelokasi penerjemah Afganistan dan lainnya sesegera mungkin sehubungan dengan penarikan militer Amerika Serikat yang akan segera terjadi.

"Kami menghargai bahwa ada kebutuhan untuk bertindak cepat dan tegas tetapi kami juga harus melakukannya dengan aman mengingat situasi yang sangat dinamis dan memburuk," kata Mendicino pada konferensi pers yang disiarkan televisi di Ottawa.

Dia tidak memberikan jumlah spesifik orang yang akan diterima atau mengatakan kapan tepatnya mereka akan tiba.

"Banyak warga Afganistan menempatkan diri mereka dalam risiko untuk membantu Kanada ... sekarang mereka menghadapi ancaman yang lebih besar dari Taliban," katanya.

Saat ini gerilyawan Taliban menguasai lebih banyak dan lebih banyak wilayah, mendorong kembali pasukan Afganistan yang kewalahan.

Militer AS melakukan dua serangan terhadap Taliban dengan drone pada Kamis malam untuk mendukung pasukan Afganistan di Provinsi Kandahar, untuk mencegah gerilyawan merebut peralatan militer AS milik pasukan Afganistan.

Baca juga: Kalah di Berbagai Front, Militer Afganistan Rombak Strategi Melawan Taliban

REUTERS | CNN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

16 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

3 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

4 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

4 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

8 hari lalu

Emas batangan murni 99,99 persen ditempatkan di ruang kerja di pabrik logam mulia Krastsvetmet di kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia, 31 Januari 2023. REUTERS/Alexander Manzyuk
Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.


Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

14 hari lalu

Anggota Bulan Sabit Merah Suriah bekerja di dekat lokasi bangunan rusak yang diduga oleh media Suriah dan Iran sebagai serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024. Dalam serangan ini menewaskan tujuh penasihat militernya, termasuk tiga komandan senior. REUTERS/Firas Makdesi
Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah


Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

15 hari lalu

Bendera Kanada dengan gambar daun ganja saat kampanye legalisasi ganja tahunan di Parliament Hill di Ottawa, Ontario, Kanada, 20 April 2017.[REUTERS/Chris Wattie]
Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

Seorang walikota Kanada pernah menjadi gelandangan dan pecandu narkoba. Ia berhasil bangkit dan menjadi pemimpin sebuah kota di Kanada.


Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

17 hari lalu

Bendera AS dan Kanada berkibar di perbatasan Kanada-Amerika Serikat di Jembatan Kepulauan Seribu, yang tetap ditutup untuk lalu lintas yang tidak penting untuk memerangi penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) di Lansdowne, Ontario, Kanada, 28 September , 2020. [REUTERS/Lars Hagberg/File Foto]
Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.


Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

19 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

19 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza