TEMPO.CO, Jakarta - Petinju Emanuel "Manny" Pacquiao menyatakan lebih dari 10 miliar peso atau setara US$ 04 juta bantuan pandemi covid-19 untuk keluarga miskin di Filipina telah dikorupsi. Data ini hanya satu dari sekian banyak temuan yang diklaim oleh Pacquiao.
"Itu hanya salah satu hal yang saya temukan. Baru tiga hari sejak saya menerima tantangan untuk membuktikan (tuduhan korupsi)," kata Pacquiao seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 3 Juli 2021.
Dia melanjutkan, dana bantuan sosial itu semestinya digunakan untuk membantu masyarakat yang kelaparan akibat pandemi corona. "Ada banyak keluarga yang kelaparan, namun miliaran uang dicuri di pemerintahan," kata Pacquiao sambil menunjuk dokumen di mejanya.
Pacquiao, 42, adalah salah satu pendukung terkuat Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Namun ia disebut-sebut ingin maju dalam pencalonan presiden menggantikan Duterte yang akan habis masa jabatannya tahun depan.
Dia juga meminta agar Duterte menerima kritiknya. "Anda tak seharusnya marah, saya hanya ingin membantu," ujar Pacquiao.
Pekan lalu Presiden Duterte menantang Pacquiao untuk menyebutkan nama pejabat-pejabat pemerintah yang dituduh melakukan korupsi. Hal itu untuk mengetahui apakah Pacquiao hanya asal tuduh atau tidak.
Jika petinju itu tidak mau bersikap terbuka atau tidak memiliki bukti cukup atas tuduhannya, Duterte mengatakan akan memanggil Pacquiao sebagai pembohong.
"Saya tidak mengatakan bahwa tidak ada korupsi. Jika ada, segera ungkap. Jika tidak, maka saya akan menyebutmu sebagai pembohong. Saya kenal kamu sejak dulu," ujar Duterte kepada Pacquiao, ketika mengikuti siaran langsung di televisi, dikutip dari Reuters, Senin, 28 Juni 2021.
Hingga berita ini ditulis, belum ada indikasi siapa saja pejabat negara yang dituduh Pacquiao korup. Beberapa hari terakhir, Pacquiao tak pernah lagi menyinggung kasus-kasus korupsi Pemerintahan Filipina.
Baca: Duterte: Apa yang Manny Pacquiao Sampaikan Omong Kosong
REUTERS