Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profesor Australia Berbicara dengan Katak untuk Selamatkan Spesies Mereka

image-gnews
Profesor Michael Mahony memegang Green and Golden Bell Frog saat kandidat PhD dan asisten peneliti Rebecca Sceto melihat ke dalam laboratorium di University of Newcastle, Australia, 4 Juni 2021. [REUTERS/James Redmayne]
Profesor Michael Mahony memegang Green and Golden Bell Frog saat kandidat PhD dan asisten peneliti Rebecca Sceto melihat ke dalam laboratorium di University of Newcastle, Australia, 4 Juni 2021. [REUTERS/James Redmayne]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang profesor di Australia berupaya menjaga kelestarian katak dengan berbicara dengan mereka.

Profesor Michael Mahony sering mengarungi kolam yang diterangi cahaya bulan di pantai timur Australia untuk berbicara dengan katak.

Profesor biologi berusia 70 tahun dan ahli konservasi di University of Newcastle Australia itu telah menguasai, meniru, dan memahami lengkingan, suara serak dan siulan katak.

"Terkadang Anda lupa bekerja karena, Anda tahu, Anda hanya ingin berbicara dengan katak untuk sementara dan itu menyenangkan," kata Mahony dari sebuah kolam di Cooranbong, New South Wales, dikutip dari Reuters, 27 Juni 2021.

Dia senang setiap kali mereka membalas suaranya, tetapi kini katak terancam diam.

Australia memiliki sekitar 240 spesies katak, tetapi sekitar 30% di antaranya terancam oleh perubahan iklim, polusi air, hilangnya habitat, jamur chytrid, dan berbagai anomali lainnya. Secara global katak adalah yang paling terancam dari semua vertebrata, kata Mahony.

Profesor Universitas Newcastle Michael Mahony (kiri) dan asisten lapangan memanggil katak di sebuah kolam di Cooranbong, Australia, 3 Juni 2021. [REUTERS/James Redmayne]

Sepanjang karirnya, Profesor Mahony telah mendeskripsikan 15 spesies katak baru. Dia juga telah melihat beberapa di antaranya punah.

"Mungkin bagian yang paling menyedihkan dari karir saya adalah sebagai seorang anak muda, saya menemukan seekor katak dan dalam waktu dua tahun menemukan katak itu punah," kata Mahony.

"Jadi sejak awal karir saya, saya menyadari betapa rentannya beberapa katak kami. Kami perlu melihat habitat kami dan menanyakan apa yang salah."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain bekerja untuk melestarikan habitat amfibi di seluruh Australia, Mahony telah membantu mengembangkan metode kriopreservasi untuk membantu membawa katak kembali dari ambang kepunahan dengan "menyimpan" materi genetiknya.

"Apa yang telah kami lakukan dalam menghadapi masalah hilangnya spesies secara besar-besaran adalah dengan membangun bank genom pertama untuk katak Australia," katanya.

Mahony juga berkontribusi dengan ilmuwan lain untuk sebuah studi oleh World Wide Fund for Nature (WWF) yang menemukan hampir tiga miliar hewan Australia terbunuh atau terlantar akibat kebakaran hutan pada 2019 dan 2020, termasuk 51 juta katak.

Kecintaan Mahony terhadap konservasi juga menular pada mahasiswa-mahasiswinya. Salah satunya, Simon Clulow, menamai katak yang baru ditemukan "Mahony's Toadlet" untuk menghormatinya pada 2016.

Beberapa mahasiswa telah mengambil tekniknya memanggil dan berbicara dengan katak juga.

"Saya tidak pernah berteriak pada mereka untuk mencari tahu di mana mereka berada," kata mahasiswa doktoral University of Newcastle dan peneliti katak Samantha Wallace.

"Tapi itu pasti berhasil, terutama ketika Anda mencoba menemukan beberapa spesies katak yang benar-benar ada di antara semak-semak dan mereka tidak terlalu kelihatan," kata Samantha.

Baca juga: Ibu Kota Estonia Tutup Jalan Raya demi Katak dan Kodok

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

6 jam lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

7 jam lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

1 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

1 hari lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

1 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.


Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

1 hari lalu

Pelatih Australia U-23 Tony Vidmar . Foto : AFC
Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.


Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

1 hari lalu

Polisi memasuki Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd  bersama seorang pendeta setelah serangan pisau terjadi saat kebaktian pada Senin malam, di Wakely, di Sydney, Australia, 17 April 2024. REUTERS/ Jaimi Joy
Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne


Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

1 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

2 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

3 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.