Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AS Akan Evakuasi Ribuan Penerjemah Afganistan Sebelum Penarikan Pasukan Selesai

image-gnews
Seorang tentara AS dari Resimen Kavaleri ke-3 berjalan dengan penerjemah unit Afganistan sebelum misi di dekat pangkalan operasi depan Gamberi di provinsi Laghman Afganistan 11 Desember 2014. [REUTERS/Lucas Jackson]
Seorang tentara AS dari Resimen Kavaleri ke-3 berjalan dengan penerjemah unit Afganistan sebelum misi di dekat pangkalan operasi depan Gamberi di provinsi Laghman Afganistan 11 Desember 2014. [REUTERS/Lucas Jackson]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan mengevakuasi ribuan penerjemah Afganistan sebelum militer AS menyelesaikan penarikan pasukan dari Afganistan sampai mereka menyelesaikan permohonan visa dari tempat yang aman, kata para pejabat AS pada Kamis.

Evakuasi warga Afganistan yang rentan akan mencakup anggota keluarga mereka sebanyak 50.000 orang, kata seorang anggota parlemen senior Partai Republik, dilaporkam Reuters, 25 Juni 2021.

Keputusan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden berisiko mengobarkan rasa krisis di Afganistan, hanya sehari sebelum Joe Biden bertemu dengan Presiden Afganistan Ashraf Ghani untuk pembicaraan di Washington membahas kerja sama meskipun militer AS keluar.

"Mereka yang membantu kami tidak akan ditinggal...Mereka diterima di sini sama seperti orang lain yang mempertaruhkan hidup mereka untuk membantu kami," kata Joe Biden perihal penerjemah Afganistan.

Pertemuan Biden dengan Ghani terjadi saat gerilyawan Taliban melancarkan serangan besar-besaran di Afganistan, memicu kekhawatiran yang berkembang di Kongres, akan ada pembalasan dari Taliban terhadap penerjemah Afganistan yang bekerja untuk militer AS.

Para pejabat AS tidak mengungkapkan ke mana orang-orang Afganistan akan diangkut atau mengatakan berapa banyak yang akan terlibat, tetapi mengatakan kelompok itu seluruhnya terdiri dari orang-orang Afganistan yang telah memulai proses visa.

"Jika diperlukan, kami akan mempertimbangkan opsi relokasi atau evakuasi tambahan," kata salah satu pejabat.

Tentara NATO memeriksa lokasi serangan di Kabul, Afganistan 25 Maret 2020.[REUTERS/Mohammad Ismail]

Anggota DPR AS Mike McCaul mengatakan para pengungsi akan terdiri dari sekitar 9.000 penerjemah yang telah mengajukan Visa Imigrasi Khusus dan keluarga mereka.

"Anda mungkin berbicara tentang 50.000 orang. Tidak ada cara untuk mempercepat visa mereka di dalam negeri...secara tepat waktu yang akan menyelamatkan hidup mereka," kata McCaul, Republikan teratas di Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat dan advokat terkemuka untuk mengevakuasi warga Afganistan yang berafiliasi dengan AS.

Negara-negara yang bersedia menerima mereka termasuk Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, dan Kuwait, katanya. Operasi akan melibatkan banyak pesawat.

Pentagon mengatakan evakuasi mungkin tidak memerlukan penggunaan pesawat militer AS.

"Tidak selalu harus melibatkan pesawat militer AS untuk mengakomodasi," kata juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menolak untuk berspekulasi tentang berapa banyak orang yang bisa dievakuasi.

Pertempuran antara pasukan Afghanistan yang didukung AS dan Taliban telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan gerilyawan menguasai wilayah. Pentagon sekarang memperkirakan Taliban menguasai 81 dari 419 pusat distrik di negara itu.

Pembicaraan politik antara pemerintah dan Taliban sebagian besar terhenti dan tidak jelas bagaimana kinerja pasukan keamanan Afghanistan setelah pasukan AS pergi. Taliban telah meyakinkan warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan asing tentang keselamatan mereka.

Tetapi seiring berjalannya waktu, warga Afghanistan yang telah mengajukan visa semakin takut bahwa para pemberontak akan menargetkan mereka dan keluarga mereka, sebagai pembalasan karena membantu pasukan asing selama perang terpanjang Amerika.

Samey Honaryar, mantan penerjemah Afghanistan yang diberikan suaka di Amerika Serikat setelah hidupnya terancam, mengatakan pada konferensi pers di US Capitol pada hari Kamis bahwa waktu hampir habis untuk rekan-rekannya.

"Tolong evakuasi mereka," katanya. "Mereka adalah orang-orang baik, mereka membantumu."

Ada sedikit waktu untuk memproses aplikasi untuk visa imigran khusus yang telah diajukan oleh sekitar 9.000 warga Afganistan, atau ribuan lainnya yang secara resmi telah menyatakan minatnya.

Meskipun Departemen Luar Negeri AS telah menambah staf, para pejabat AS mengatakan ada batasan seberapa cepat proses 14-langkah, beberapa lembaga yang mencakup pemeriksaan keamanan dapat bergerak tanpa perubahan undang-undang. Jika semuanya berjalan lancar, visa biasanya dapat diproses dalam sembilan hingga 12 bulan, kata para pejabat.

Militer AS telah menyelesaikan lebih dari setengah penarikannya dari Afganistan dan akan selesai dalam beberapa minggu mendatang. Para pejabat mengatakan antara 600 dan 700 tentara AS yang tersisa di Afganistan setelah penarikan pasukan kemungkinan akan tetap membantu mengamankan para diplomat di kedutaan besar AS di Kabul.

Baca juga: Taliban Mau Terapkan Syariat Islam di Afganistan Setelah Pasukan Asing Keluar

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

12 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

3 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

13 hari lalu

Anggota Bulan Sabit Merah Suriah bekerja di dekat lokasi bangunan rusak yang diduga oleh media Suriah dan Iran sebagai serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024. Dalam serangan ini menewaskan tujuh penasihat militernya, termasuk tiga komandan senior. REUTERS/Firas Makdesi
Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah


Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

23 hari lalu

Pasukan Satgas TNI UNIFIL berdiri di dekat kendaraan mereka di desa Kfar Kila dekat perbatasan dengan Israel, Lebanon selatan, 8 Oktober 2023. REUTERS/Aziz Taher
Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

Investigasi militer Lebanon yang sedang berlangsung menetapkan bahwa sebuah ranjau darat melukai tiga pengamat militer PBB dan seorang penerjemah


Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

51 hari lalu

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi memeriksa sebuah bangunan saat mencari militan ISIS saat bentrokan di luar penjara di Hasaka, Suriah 22 Januari 2022. Militan ISIS meledakkan bom mobil di dekat gerbang penjara yang membantu puluhan narapidana melarikan diri ke distrik Ghweiran al-Hasaka. North Press Agency Digital/Handout via REUTERS
Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah


15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

55 hari lalu

Kendaraan yang tertutup salju di jalan, menyusul badai musim dingin yang melanda wilayah tersebut, di Buffalo, New York, AS 25 Desember 2022. New York mengalami badai salju terburuk dalam 45 tahun yang membuat pengendara terdampar di dalam mobil dan menewaskan sedikitnya 13 orang. Instagram/Jason Murawski Jr/via REUTERS
15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.


Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Tentara Taliban berjaga-jaga pada upacara peringatan kedua pengambilalihan Kabul oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2023. REUTERS/Ali Khara
Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.


Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dokumentasi Kementerian Luar Negeri RI
Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.


Al Baghdadi, Pemimpin ISIS Berubah Jadi Ekstremis setelah Ditangkap AS

16 Februari 2024

Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, al Baghdadi bersembunyi di Provinsi Idlib, sebuah wilayah yang didominasi oleh kelompok-kelompok pesaing ISIS, Al Qaeda, dan berjarak ratusan kilometer dari bekas wilayah ISIS di sepanjang perbatasan antara Suriah dan Irak. Islamic State Group/Al Furqan Media Network/Reuters TV
Al Baghdadi, Pemimpin ISIS Berubah Jadi Ekstremis setelah Ditangkap AS

Janda Abu Bakr al Baghdadi bercerita bahwa suaminya itu berubah menjadi ekstremis setelah ditangkap AS pada 2004.


Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

8 Februari 2024

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

Abdul Qayoum Safi asal Afganistan lulus dari Magister Ilmu Komunikasi Unpad dengan IPK tertinggi 4,00.