Dalam fatwa yang dikeluarkan, Majlis Fatwa Kebangsaan menilai yoga tidak hanya mengandung latihan fisik tetapi juga mengandung elemen-elemen spiritual Hindu seperti bersenandung dan berdoa.
Ketua Majlis Fatwa Kebangsaan Abdul Shukor Husin mengatakan kepada wartawan bahwa banyak warga muslim yang mempraktikkan yoga tidak mengerti bahwa tujuan utama yoga adalah menjadi satu dengan tuhan dari agama yang berbeda.
Baca Juga:
"Kami memandang yoga, yang berasal dari Hindu, mengombinasikan latihan fisik, elemen-elemen religi, bersenandung, dan berdoa untuk tujuan mencapai kedamaian diri dan akhirnya bersatu dengan tuhan," ujar Abdul Shukor. "Itu tidak pantas. Itu bisa merusak akidah seorang muslim."
Fatwa Majlis Fatwa Kebangsaan tersebut secara hukum tidak mengikat bagi warga muslim, yang merupakan dua pertiga dari 27 juta penduduk Malaysia, kecuali fatwa tersebut dimasukkan ke dalam undang-undang syariah.
Fatwa tersebut dianggap mencerminkan meningkatnya konservatisme di Malaysia yang membanggakan keberagaman masyarakat di sana. Sebanyak 25 persen warga Malaysia beretnis Cina dan delapan persen beretnis India yang mayoritas beragama Hindu.
Baca Juga:
Belum lama ini, Majlis Fatwa Kebangsaan mengeluarkan larangan tingkah laku tomboy, karena gadis yang bertingkah laku seperti laki-laki melanggar ajaran Islam.
Masalah yoga mencuat bulan lalu ketika seorang ulama muslim mengungkapkan pendapatnya dalam sebuah seminar bahwa yoga tidak islami. Beberapa koran lokal telah menerima surat dari warga muslim yang mengecam pendapat ulama tersebut. Mereka berdalih yoga hanya sebuah cara untuk menjaga kesehatan dan tidak ada kaitan dengan agama.
Tidak ada jumlah yang pasti mengenai jumlah warga Muslim yang melakukan yoga. Tetapi kelas-kelas yoga banyak dihadiri Muslim di Malaysia.
Aktivis sosial Marina Mahathir dalam blog yang ditulis belum lama ini mengkritik Majlis Fatwa Kebangsaan yang mempertimbangkan untuk melarang yoga. "Yoga mungkin memiliki akar spiritual, tetapi kebanyakan dari kami memakainya untuk latihan, baik pikiran maupun fisik," tulis Marina.
AP| Kodrat Setiawan