TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin Covid-19 dari Pfizer Inc dan BioNTech SE mampu menetralkan varian baru Covid-19 yang menyebar dengan cepat di Brasil, menurut studi laboratorium yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada Senin.
Darah yang diambil dari orang yang telah diberi vaksin Pfizer menetralkan versi rekayasa virus yang mengandung mutasi yang sama yang dibawa pada bagian spike virus varian P.1 yang sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di Brasil, studi yang dilakukan oleh para ilmuwan dari perusahaan dan Cabang Medis Universitas Texas ditemukan, menurut laporan Reuters, 9 Maret 2021.
Para ilmuwan mengatakan kemampuan menetralkan secara kasar setara dengan efek vaksin pada versi virus yang kurang menular sebelumnya dari tahun lalu.
Spike, yang digunakan oleh virus untuk memasuki sel manusia, adalah target utama banyak vaksin Covid-19.
Pfizer Inc, salah satu perusahaan biofarmasi terbesar di dunia dari Amerika Serikat, dan BioNTech, perusahaan bioteknologi Jerman, membuat vaksin Covid-19.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), orang menerima vaksin ini dalam dua dosis, dengan dosis kedua diberikan sekitar 21 hari setelah yang pertama. Namun, terkadang, seseorang mungkin tidak menerima dosis kedua sampai 6 minggu setelah dosis pertama.
Menurut Medical News Today, vaksin Pfizer/BioNTech bekerja dengan memasukkan molekul ke sel, yang dikenal sebagai messenger RNA (mRNA). Molekul ini mengajarkan sel untuk membuat protein dari virus penyebab Covid-19, yaitu SARS-CoV-2.
Tubuh mendeteksi protein ini dan memicu respons imun. Ini menciptakan antibodi, serta kekebalan yang lebih tahan lama yang dapat melawan infeksi SARS-CoV-2 di masa depan.
Baca juga: Laporan Dari Israel: Efektivitas Vaksin Pfizer Capai 94 Persen
Dalam studi yang diterbitkan sebelumnya, Pfizer telah menemukan bahwa vaksinnya menetralkan varian lain yang lebih menular yang pertama kali diidentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan, meskipun varian Afrika Selatan dapat mengurangi antibodi pelindung yang ditimbulkan oleh vaksin.
Pfizer mengatakan yakin vaksinnya saat ini kemungkinan besar masih melindungi penerima terhadap varian Afrika Selatan. Namun, Pfizer berencana untuk menguji dosis penguat ketiga dari vaksin mereka serta versi yang diperlengkapi ulang secara khusus untuk memerangi varian baru Covid-19 untuk lebih memahami tanggapan kekebalan.
REUTERS | MEDICAL NEWS TODAY