TEMPO.CO, Jakarta - Amerika akhirnya ikut bersuara perihal aksi Cina mengunggah foto editan ke medsos yang memperlihatkan tentara Australia membunuh bocah Afghanistan. Kementerian Luar Negeri Amerika berkata, tindakan tersebut memperburuk citra Cina yang sebelumnya pun sudah memburuk.
"Serangan terbaru Cina kepada Australia adalah contoh lain betapa tidak terkendalinya mereka dalam menyebar disinformasi dan diplomasi koersif," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika, Cale Brown, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 2 Desember 2020.
Cale Brown juga menyindir sikap Cina yang ogah meminta maaf. Seperti diberitakan sebelumnya, Cina merasa tidak bersalah telah mengunggah foto tersebut. Mereka malah menganggap Australia bereaksi berlebihan karena kenyataannya negeri Kangguru itu memang terlibat dalam kejahatan perang di Afghanistan.
Hal tersebut, menurut Cale Brown, adalah bentuk kemunafikan. Sebab, Cina pun terlibat dalam tindakan pelanggaran hak asasi manusia. Cale Brown menyebut kasus Muslim Uighur di Xinjiang sebagai salah satunya.
"Sembari menyebar disinformasi, mereka mencoba menyembunyikan pelanggaran hak asasi manusia yang telah dilakukan, termasuk memenjarakan jutaan Muslim di Xinjiang," ujar Cale Brown. Sebagai catatan, Muslim Uighur ditempatkan di kamp konsentrasi Xinjiang di mana kehidupan mereka diawasi betul oleh aparat di sana.
Amerika tidak sendirian dalam mendukung Australia. Selandia Baru dan Prancis juga ikut berpihak kepada Australia terlepas adanya proses hukum atas kejahatan di Afghanistan. Kementerian Luar Negeri Prancis, misalnya, menyebut bahwa unggahan Pemerintah Cina sungguh mengejutkan dan merupakan hinaan terhadap seluruh personil militer di Afghanistan.
PM Australia, Scott Morisson, secara terpisah menegaskan bahwa kritiknya terhadap Cina tidak akan mempengaruhi perlakuan terhadap komunitas Cina di Australia. Ia menyampaikan hal tersebut lewat platform buatan Cina, WeChat.
"Apresiasi dan rasa hormat terhadap komunitas Cina di Australia tidak berkurang," ujarnya. Cina, hingga berita ini ditulis, belum berkomentar lagi.
ISTMAN MP | REUTERS