TEMPO.CO, Jakarta - Rakyat Cile berpesta, turun ke jalan, membunyikan klakson dan melambaikan bendera nasional ke alun-alun kota pada Ahad malam setelah memberikan dukungan dalam referendum untuk mengganti konstitusi era diktator Pinochet dengan konstitusi baru Cile yang akan disusun.
Di Plaza Italia, Santiago, tempat yang biasanya menjadi medan protes besar-besaran tahun lalu, kini dipenuhi kembang api di atas kerumunan puluhan ribu orang yang bersorak-sorai bernyanyi serempak "kelahiran kembali".
Dengan lebih dari tiga perempat suara dihitung, 78,12% pemilih telah memilih piagam baru, menurut laporan Reuters, 26 Oktober 2020. Banyak yang telah menyatakan harapan bahwa teks baru akan melemahkan kapitalis dengan jaminan hak yang lebih setara untuk perawatan kesehatan, pensiun dan pendidikan.
"Kemenangan ini adalah milik orang-orang, berkat upaya semua orang kami berada pada momen perayaan ini," kata Daniel, 37 tahun, mengatakan kepada Reuters di Plaza Nunoa Santiago. "Yang membuat saya paling bahagia adalah partisipasi para pemuda, kaum muda yang ingin membuat perubahan."
Presiden Cile Sebastian Pinera mengatakan jika negaranya telah terpecah oleh protes dan debat mengenai apakah akan menyetujui atau menolak rencana piagam konstitusi baru, mulai sekarang mereka harus bersatu di balik teks baru yang menyediakan "rumah bagi semua orang."
Pemimpin kanan-tengah itu, yang popularitasnya merosot ke rekor terendah selama kerusuhan, berbicara kepada mereka yang ingin mempertahankan konstitusi saat ini karena menjadikan Cile salah satu kisah sukses ekonomi Amerika Latin.
Draf baru apa pun harus memasukkan warisan generasi lampau, keinginan generasi sekarang, dan harapan generasi mendatang, katanya.
"Referendum ini bukanlah akhir, ini adalah awal dari jalan yang harus kita jalani menuju sebuah konstitusi baru," katanya.
Demonstrasi memperingati satu tahun unjuk rasa besar di Santiago, Chile, berakhir rusuh dengan bentrok pengunjuk rasa dan petugas serta penjarahan dan pembakaran bangunan dan gereja pada 18 Oktober 2020. Reuters
Setelah transisi ke demokrasi pada tahun 1990, lingkungan bisnis Cile yang ramah pasar, yang sebagian dibingkai oleh konstitusi, menarik investasi asing. Negara ini tumbuh secara konsisten dan melihat kemiskinan turun. Tapi keberhasilan ini mengorbankan konsentrasi kekayaan yang akut dan meningkatnya ketidaksetaraan, menurut New York Times. Tahun lalu, Komisi Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Amerika Latin memperkirakan bahwa hampir seperempat dari total pendapatan masuk ke 1 persen dari populasi Cile.
Untuk menutupi biaya hidup yang tinggi, orang Cile banyak berutang. Bank Sentral menemukan tahun lalu bahwa rata-rata hampir tiga perempat pendapatan rumah tangga digunakan untuk membayar utang. Sistem perawatan kesehatan dan pendidikan masyarakat berantakan, dan sedikit dana pensiun memaksa kebanyakan orang di usia pensiun untuk terus bekerja.
Saat suara dihitung melalui siaran langsung televisi di seluruh negeri, orang-orang turun ke sudut jalan dan di alun-alun di seluruh negeri. Pengemudi membunyikan klakson mobil, beberapa sebagai orang yang bersuka ria menari di atas atap mereka, dan yang lainnya memukul panci dan wajan. Bendera masyarakat adat Mapuche di negara itu, yang akan mencari pengakuan lebih besar dalam piagam baru, ada di mana-mana.
Empat perlima pemilih mengatakan mereka ingin piagam baru dirancang oleh badan warga yang dipilih secara khusus, terdiri dari setengah perempuan dan setengah laki-laki atas konvensi campuran antara anggota parlemen dan warga. Tuntutan ini menyoroti ketidakpercayaan masyarakat umum di kelas politik Cile.
Anggota konvensi konstitusional dengan 155 kursi akan dipilih pada April 2021 dan memiliki waktu satu tahun untuk menyetujui draf teks, dengan proposal disetujui oleh mayoritas dua pertiga.
Di antara masalah yang kemungkinan besar akan dikedepankan adalah pengakuan penduduk asli Mapuche di Cile, kekuatan tawar-menawar kolektif, hak atas air dan tanah, serta sistem privatisasi yang menyediakan perawatan kesehatan, pendidikan, dan pensiun.
Warga Cile kemudian akan memberikan suara lagi apakah mereka menerima teks atau ingin kembali ke konstitusi sebelumnya.
Sumber:
https://uk.reuters.com/article/uk-chile-constitution/rebirth-chileans-vote-by-millions-to-tear-up-pinochets-constitution-idUKKBN27B007
https://www.nytimes.com/2020/10/25/world/americas/chile-constitution-plebiscite.html