Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lembaga Pengawas Senjata Kimia Siap Bantu Rusia Usut Kasus Alexei Navalny

image-gnews
Alexei Navalny mengunggah foto kondisinya yang semakin membaik setelah diracun. Dalam foto tampak dia dirubung oleh keluarganya. Sumber: Reuters
Alexei Navalny mengunggah foto kondisinya yang semakin membaik setelah diracun. Dalam foto tampak dia dirubung oleh keluarganya. Sumber: Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Pembatasan Senjata Kimia (OPCW) menyatakan siap membantu Rusia untuk mengusut kasus percobaan pembunuhan terhadap kritikus Alexei Navalny. Hal itu mereka nyatakan usai menerima permintaan dari Rusia untuk mengirim ahli mereka ke Moskow.

"Kami telah siap untuk mengirim pakar yang bisa membantu Rusia dalam kasus kritikus oposisi, Alezei Navalny," ujar pernyataan pers OPCW, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 5 Oktober 2020.

OPCW mengaku menerima permintaan dari Rusia pada 1 Oktober lalu. Adapun bantuan mereka, kata OPCW, dibutuhkan untuk memberikan klarifikasi soal zat apa yang digunakan dalam percobaan pembunuhan Alexei Navalny.

Sebelumnya, OPCW sudah sempat berkunjung ke Jerman, membesuk Alexei Navalny ketika masih dirawat di Rumah Sakit Charite Berlin. Di sana, mereka mencoba mengecek dan mempelajari data soal racun pada tubuh Alexei Navalny.

Sebagaimana diketahui, Alexei Navalny diyakini diracun dengan zat syaraf Novichok pada akhir Agustus lalu. Nyawanya sempat diujung tanduk, namun berhasil diselamatkan ketika pesawat tujuan Moskow yang ia tumpangi mendarat darurat di Serbia untuk membawanya ke Rumah Sakit.

Awalnya, di Serbia, dokter mengatakan tidak menemukan jejak racun dalam tubuh Alexei Navalny. Namun, ketika Alexei Navalny dirujuk ke Jerman, pakar di sana menyatakan bahwa ia telah diracun dengan Novichok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Temuan tersebut tak ayal membuat Rusia menjadi sorotan dalam kasus Alexei Navalny. Banyak pihak, termasuk Navalny sendiri, menyakini kuat merekalah dalang utamanya. Sebab, penggunaan racun Novichok identik dengan cara kerja agen Rusia, salah satunya digunakan dalam upaya pembunuhan agen Inggris Sergei Skripal pada 2018.

Rusia membantah tuduhan tersebut dan menyatakan akan mengusut tuntas perkara Alexei Navalny. Di saat bersamaan, beberapa negara Barat menimbang apakah perlu menjatuhkan sanksi ke Rusia atas kasus Alexei Navalny.

ISTMAN MP | REUTERS

News Link
https://www.reuters.com/article/us-russia-politics-navalny-chemicalweapo/chemical-weapons-experts-ready-to-assist-russia-in-navalny-case-statement-idUSKBN26Q20O?il=0

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

5 jam lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih


Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

9 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan konferensi video di Moskow, Rusia, 9 September 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

18 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

1 hari lalu

Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem
Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

1 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

1 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

2 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

2 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

2 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.