TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jerman telah mengirim sampel tambahan terkait serangan racun Novichok yang dialami politikus oposisi Rusia, Alexei Navalny, ke Organisasi Pencegahan Senjata Kimia atau OPCW di Hague untuk pengetesan lebih lanjut di laboratorium.
Soal ini, Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan kemenlu Jerman menolak permintaan akses terhadap Navalny yang diajukan Kremlin.
Kemenlu Rusia juga meminta orang-orang yang menggerakkan kampanye mengkambing-hitamkan negara itu untuk berhenti.
Soal ini, kemenlu Jerman mengatakan telah menyampaikan permintaan akses konsular dari pemerintah Rusia kepada Navalny.
“Tapi tergantung pada Alexei Navalny apakah dia ingin dikunjungi oleh pejabat Rusia atau tidak,” kata juru bicara kemenlu Jerman seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 3 Oktober 2020.
Kasus serangan racun Novichok kepada Alexei Navaly telah memperburuk hubungan Moskow dan sejumlah negara Barat.
Pemerintah Jerman mendapat desakan untuk menghentikan proyek pipanisasi gas Nord Stream 2 yang hampir rampung. Pipa ini membawa gas dari Rusia ke Jerman.
Soal kemungkinan sanksi Uni Eropa mengenai proyek Nord Stream 2, Maas mengatakan ada lebih dari 100 perusahaan Eropa terlibat dalam proyek ini dengan setengahnya berasal dari Jerman. “Jadi, banyak pekerja Eropa akan menderita kalau pengerjaan konstruksi ini dihentikan,” kata Heiko Maas.
Sumber