TEMPO.CO, Jakarta - Ketika ditantang Joe Biden dalam Debat Capres AS untuk mengecam aksi kelompok rasis dan supremasi putih, Donald Trump menyebut nama Proud Boys. Ia meminta kelompok tersebut untuk "mundur dan siaga".
Ucapan Donald Trump kepada Proud Boys menjadi highlight dari Debat Capres AS yang digelar pada hari Selasa waktu setempat, 29 September 2020. Beberapa pakar menyebut ucapan Donald Trump sebagai tanda bahwa ia sendiri adalah figur yang rasis. Siapakah Proud Boys sesungguhnya? Berikut beberapa hal yang telah dikumpulkan Tempo:
1.Dibentuk Pendiri Vice
Proud Boys didirikan semasa Pilpres Amerika 2016 oleh pendiri Vice Media dan aktivis sayap kapan, Gavin McInnes. Anggotanya ditaksir ada ratusan dengan cabang tersebar di berbagai negara bagian ataupun negara tetangga menurut Liga Anti-Defamasi (ADL).
Nama mereka pertama kali menjadi sorotan pada akhir 2018. Penyebabnya, mereka bentrok dengan kelompok sayap kiri dalam sebuah unjuk rasa di New York. Beberapa bulan terakhir, ketika Amerika diramaikan unjuk rasa Black Lives Matter, Proud Boys kembali muncul dan beraksi.
Kepada publik, mereka mengklaim sebagai kelompok eksklusif pria, chauvinist barat, dengan misi untuk menciptakan dunia modern. Walau begitu, selama beraksi, mereka dikenal sebagai kelompok rasis yang yang misoginis, anti-Muslim, anti-imigrasi, dan juga kasar.
Anggota bersenjata dari Proud Boys. REUTERS
2.Melawan Black Lives Matter dan Antifa
Ketika Amerika diramaikan dengan berbagai unjuk rasa Black Lives Matter dan Antifa, Proud Boys ikut meramaikannya. Mereka bentrok dengan pengunjuk rasa kedua kubu, salah satunya di Portland beberapa hari lalu. Mereka, biasanya, hadir dengan pakaian kuning-hitam, mamakai rompi anti-peluru, serta membawa senjata seperti senapan atau tongkat baseball.
Dalam Debat Capres AS, Donald Trump melengkapi pernyataannya soal Proud Boys dengan meminta Antifa juga ditindak. Proud Boys menangkap pesan Donald Trump sebagai komando untuk siaga menyerang Antifa dan mereka menunggu perintahnya.
3.Kelompok Kebencian
Southern Poverty Law Center (SPLC), organisasi advokat untuk mereka yang membutuhkan, telah mencap Proud Boys sebagai kelompok kebencian pada 2018. Gavin McInnes, pendiri Proud Boys, menentang label tersebut, menyebutnya sebagai upaya untuk mencemarkan nama baik Proud Boys dan dirinya.
Oleh McInnes, perkara itu dibawa ke meja hukum. Hingga berita ini ditulis, prosesnya masih berjalan dan kedua kubu tidak mau berkomentar.
ISTMAN MP | REUTERS