Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahathir Mohamad Ragukan Klaim Anwar Ibrahim Punya Dukungan Mayoritas Parlemen

image-gnews
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berbicara selama wawancara dengan Reuters di Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Maret 2020. [REUTERS / Lim Huey Teng]
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berbicara selama wawancara dengan Reuters di Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Maret 2020. [REUTERS / Lim Huey Teng]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, meragukan klaim Anwar Ibrahim yang mengatakan memiliki suara mayoritas parlemen untuk menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pada konferensi pers Rabu bahwa ia telah mendapatkan mayoritas kuat dari anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru dan sedang mencari audiensi dengan Raja Malaysia untuk meresmikan pengangkatannya sebagai perdana menteri, dikutip dari Reuters, 23 September 2020.

"Kami memiliki mayoritas yang kuat dan tangguh. Saya tidak berbicara tentang empat, lima, enam (kursi), saya berbicara tentang lebih dari itu," kata Anwar Ibrahim. Dia tidak memberikan berapa jumlah dukungan yang diraih, tetapi mengatakan itu mendekati dua pertiga dari 222 anggota parlemen.

"Kami membutuhkan pemerintahan yang kuat dan stabil untuk menjalankan negara dan menyelamatkan negara," ujarnya.

Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim melambai setelah konferensi pers di Kuala Lumpur, Malaysia 23 September 2020. [REUTERS / Lim Huey Teng]

Beberapa jam setelah klaim Anwar Ibrahim, Tun Dr Mahathir yang saat itu menghadiri KTT Virtual CIO ASEAN Nutanix, mengatakan kepada The Edge Singapore bahwa ini bukan pertama kalinya Anwar mengklaim mendapat dukungan mayoritas. Mahathir mengatakan klaim ini sama seperti situasi September 2008 lalu.

"Kami harus menunggu untuk melihat apakah ini episode lain dalam membuat klaim yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya," kata Mahathir.

Anggota parlemen Langkawi itu juga menekankan bahwa pengunduran dirinya pada 24 Februari, yang menyebabkan jatuhnya pemerintahan Pakatan Harapan dalam waktu 24 jam, bukanlah keputusannya.

"Saya tidak ingin mengundurkan diri sebagai perdana menteri, tetapi ketika partai saya menarik diri dari koalisi, koalisi itu jatuh dan saya berhenti menjadi perdana menteri. Jadi hal-hal ini terjadi tanpa saya memulai apa pun sendiri," kata Mahathir.

Klaim Anwar Ibrahim muncul kurang dari tujuh bulan setelah Muhyiddin merebut jabatan perdana menteri setelah pengunduran diri Mahathir.

Kantor perdana menteri Muhyiddin Yassin belum menanggapi klaim Anwar Ibrahim.

Jika Muhyiddin menemui raja terlebih dahulu, dia dapat mengusulkan untuk membubarkan parlemen dan meminta izin raja menggelar pemilihan umum, menurut Reuters.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Muhyiddin Yassin, menyapa pendukungnya sebelum upacara penobatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia di rumahnya di Kuala Lumpur, Malaysia, 1 Malaysia 2020. REUTERS/Lim Huey Teng

Muhyiddin Yassin berkuasa pada Maret setelah mengamankan mayoritas parlemen dengan dukungan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang dikalahkan dalam pemilu 2018.

Lawannya menuduhnya merebut kekuasaan dengan menggeser aliansi alih-alih mendapatkannya di kotak suara.

Tapi perdana menteri memiliki mayoritas tipis dan ada spekulasi dia bisa mencari pemilihan umum untuk memenangkan mandat yang lebih kuat.

Ibrajim Anwar, 73 tahun, berkecimpung di dunia politik Malaysia dengan jalan yang terjal selama dua dekade terakhir.

Dia awalnya seorang bintang politik Malaysia yang sedang naik daun, tetapi dipenjara karena tuduhan sodomi dan korupsi setelah perseteruan dengan pemerintah. Anwar menghabiskan hampir 10 tahun di balik jeruji besi atas tuduhan yang dia dan pendukungnya gambarkan sebagai plot untuk menghancurkan karir politiknya.

Anwar Ibrahim diberikan pengampunan kerajaan pada 2018 sebagai bagian dari kesepakatan dengan Mahathir untuk menggantikan jabatan perdana menteri Malaysia.

Sumber:

https://www.theedgemarkets.com/article/wait-and-see-if-anwars-majority-claim-true-mahathir

https://www.thestar.com.my/news/nation/2020/09/23/dr-m-says-he-will-039wait-and-see039-what-materialises-from-anwar039s-claim

https://www.reuters.com/article/us-malaysia-politics-anwar/malaysia-opposition-leader-anwar-says-seeking-to-form-new-government-idUSKCN26E0K7?il=0

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

1 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Malaysia dan Ketua Gerakan Tanah Air Mahathir Mohamad menunjukkan jarinya yang bertinta setelah memberikan suaranya untuk pemilihan umum negara itu di Alor Setar, Kedah, Malaysia, 19 November 2022. Malaysian Department of Information/Hafiz Itam/Handout via REUTERS
Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.


Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

21 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto (tengah) didampingi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (Kiri) memberikan sambutan dalam acara Bukber Partai Demokrat di St. Regis Setiabudi, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

Prabowo yang diumumkan sebagai Presiden terpilih sudah bertemu dengan sejumlah petinggi negara mulai dari Xi Jinping hingga Anwar Ibrahim.


Ucapan Selamat untuk Prabowo Subianto dari Tokoh Luar Negeri, Terbaru Perdana Menteri Jepang

22 hari lalu

Presiden terpilih Indonesia dan Menteri Pertahanan saat ini Prabowo Subianto menyapa wartawan saat berjalan menemui Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, di kantor perdana menteri, Rabu, 3 April 2024, di Tokyo, Jepang.  Eugene Hoshiko/Pool melalui REUTERS
Ucapan Selamat untuk Prabowo Subianto dari Tokoh Luar Negeri, Terbaru Perdana Menteri Jepang

Prabowo Subianto menerima ucapan selamat dari Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida


Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

22 hari lalu

Pertemuan antara Anwar Ibrahim dan Prabowo Subianto pada 4 April 2024. Facebook/Anwar Ibrahim
Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

Malaysia menjadi negara ketiga yang dikunjungi Presiden Terpilih Indonesia Prabowo Subianto setelah Cina dan Jepang.


Prabowo Subianto Melawat ke Malaysia, Akan Bertemu PM Anwar Ibrahim

23 hari lalu

Presiden terpilih Indonesia dan Menteri Pertahanan saat ini Prabowo Subianto menyapa wartawan saat berjalan menemui Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, di kantor perdana menteri, Rabu, 3 April 2024, di Tokyo, Jepang.  Eugene Hoshiko/Pool melalui REUTERS
Prabowo Subianto Melawat ke Malaysia, Akan Bertemu PM Anwar Ibrahim

Presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, tiba di Malaysia dan bertemu dengan Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim di Putrajaya.


PM Malaysia Anwar Ibrahim Ucapkan Selamat kepada Prabowo

37 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan pidato seusai penetapan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kertanegara, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. Berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional, Prabowo-Gibran menang di 36 provinsi dengan perolehan 96.214.691 suara. TEMPO/M Taufan Rengganis
PM Malaysia Anwar Ibrahim Ucapkan Selamat kepada Prabowo

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (Pilpres) Indonesia


PM Malaysia Bela Dukungan terhadap Hamas dalam Lawatan ke Jerman

45 hari lalu

 Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan pernyataan upaya pengiriman bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina dalam sidang parlemen diikuti secara daring di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (16/10/2023). ANTARA/Virna P Setyorini/aa.
PM Malaysia Bela Dukungan terhadap Hamas dalam Lawatan ke Jerman

Berbicara pada konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, PM Anwar Ibrahim berulang kali ditanya tentang hubungan lama Malaysia dengan Hamas


Hilangnya Pesawat MH370, Misteri Penerbangan Terbesar di Dunia

49 hari lalu

Anggota keluarga pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang memegang bunga saat acara peringatan 10 tahun hilangnya pesawat tersebut, di Subang Jaya, Malaysia 3 Maret 2024. REUTERS/Hasnoor Hussain
Hilangnya Pesawat MH370, Misteri Penerbangan Terbesar di Dunia

Pesawat MH370 itu hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014 dan hingga kini jejaknya belum terlacak.


10 Tahun Pesawat Malaysia Airlines MH370 Hilang, Berikut Kilas Balik Tragedi 239 Penumpang Tak Pernah Ditemukan

52 hari lalu

Seniman India Sudarshan Patnaik menyelesaikan patung pasir yang dibuat untuk mendoakan keselamatan  penumpang pesawat Malaysian Airlines penerbangan MH370, di pantai Puri, India (9/3). Pesawat ini membawa 227 penumpang dan 12 awak menghilang di Laut Cina Selatan pada Sabtu Lalu saat terbang dari   Kuala Lumpur ke Beijing. REUTERS/Stringer
10 Tahun Pesawat Malaysia Airlines MH370 Hilang, Berikut Kilas Balik Tragedi 239 Penumpang Tak Pernah Ditemukan

Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang pada 8 Maret 2014. Sebanyak lokasi dan 239 penumpang sampai sekarang belum ditemukan.


KPK Malaysia Perintahkan Putra Mahathir Mohamad Laporkan Asetnya

19 Januari 2024

Mirzan Mahathir. Foto : aseanbusinessclub
KPK Malaysia Perintahkan Putra Mahathir Mohamad Laporkan Asetnya

Pengusaha Mirzan Mahathir, putra mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, diperiksa KPK Malaysia terkait laporan Pandora dan Panama Papers