TEMPO.CO, Jakarta - Kritikus asal Rusia, Alexei Navalny, akhirnya sadarkan diri dari koma. Dikutip dari kantor berita Reuters, Alexei Navalny bahkan sudah bisa merespon ucapan orang-orang di sekitarnya.
"Namun, ini masih terlalu awal untuk membicarakan apa efek jangka panjang dari racun yang ia terima," ujar keterangan pers Rumah Sakit Charite Berlin, Jerman, Senin, 7 September 2020.
Hingga berita ini ditulis, belum ada detil lebih lanjut perihal kondisi Alexei Navalny. Pemerintah Jerman maupun Rusia juga belum memberikan tanggapan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Alexei Navalny adalah kritikus asal Rusia yang vokal menentang pemerintahan Presiden Vladimir Putin. Dirinya diracun akhir Agustus lalu, ketika sedang melakukan perjalanan dari Siberia ke Moskow.
Alexei Navalny sempat dirawat di Rumah Sakit Siberia. Namun, oleh keluarganya, ia dirujuk ke Rumah Sakit Charite Berlin, Jerman, atas alasan keamanan dan kualitas penanganan medis. Ia sempat tertahan di Siberia karena dilarang pergi oleh Pemerintah Rusia, namun berhasil diloloskan setelah tim medis dari Jerman datang langsung menjemputnya.
Di Jerman, Alexei Navalny sempat melalui masa-masa kritis. Hal itu dikarenakan jenis racun yang ia terima, Novichok. Novichok adalah racun syaraf yang dikembangkan di Rusia. Hal itu tak ayal memperkuat dugaan Rusia sebagai sosok di balik upaya pembunuhan Alexei Navalny.
Kanselir Jerman, Angela Merkel, tengah menimbang respon ke Rusia atas kasus Alexei Navalny. Sementara itu, Rusia mendesak Jerman untuk berbagi data terkait Alexei Navalny dengan mereka dengan alasan investigasi.
ISTMAN MP | REUTERS