Pemantau yang menggunakan kendaraan lapis baja dengan bendera Uni Eropa mulai mendekati Ibukota Georgia, Tblisi, pada pukul 09.00 (05.00 GMT), untuk memulai patroli. Sementara itu, kendaraan lapis baja lain, yang terutama berasal dari Perancis, akan berpatroli di dekat Ossetia Selatan.
Seorang juru bicara Uni Eropa yang tidak ingin identitasnya disebutkan menambahkan bahwa tim pemantau juga telah memulai patroli di kota barat Poti dan Zugdidi yang dekat dengan daerah sepratis lainnya, Abkhazia.
Pemantau Uni Eropa, yang sedikitnya terdiri dari 200 orang, memiliki latar belakang polisi dan militer. Sebagian besar berasal dari Perancis dan yang lainnya merupakan pakar di bidang hak asasi manusia dan hukum. Mereka memiliki misi untuk menstabilkan daerah konflik dan menjamin protes Georgia dan Rusia dengan rencana perdamaian yang diatur oleh Uni Eropa.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Javier Solana, mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan Rusia dapat menghormati rencana perdamaian dan penarikan pasukannya pada batas waktu yang telah disepakati, yakni 10 Oktober.
"Saya optimis semua pihak akan mematuhinya, seperti yang sudah kami lakukan, pada syarat-syarat perjanjian," kata Solana. "Tujuan misi ini adalah mendorong angkatan perang Rusia untuk menarik diri".
Namun demikian, Moskow sebelumnya telah mengatakan, Selasa (30/9), bahwa begitu misi dimulai, Pamantau Uni Eropa tidak akan segera memasuki "wilayah netral" yang dikontrol Rusia di seluruh Ossetia Selatan.
AFP, TM. Dhani Iqbal