TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Filipina Teodor Locsin menyatakan harapannya akan kehadiran militer Amerika Serikat di Asia setelah persaingan antara Washington dan Beijing makin panas.
Kedua kekuatan tersebut memperdebatkan masalah dari perdagangan hingga apa yang Amerika anggap sebagai langkah agresif angkatan bersenjata Cina. Salah satunya di Laut Cina Selatan yang disengketakan dan di sekitar Taiwan yang diklaim Cina.
Menteri Locsin dalam wawancara dengan ANC News Channel mengatakan, “Kami memiliki situasi balance of power. Kami membutuhkan kehadiran Amerika di Asia.”
Amerika sudah cukup lama menentang klaim teritorial Cina di Laut Cina Selatan. Amerika secara teratur mengirimkan kapal perang untuk menunjukkan kebebasan navigasi di sana. Mereka memperkuat posisinya bulan lalu dengan menolak klaim maritim Cina di Laut Cina Selatan, sebuah langkah yang dikutuk Cina.
Locsin mengatakan akan menjadi kepentingan Filipina bagi Amerika untuk mempertahankan kehadiran militernya di kawasan tersebut. Ia menegaskan negara itu tidak pernah berhenti bekerjasama dengan sekutu keamanan lamanya.
Filipina telah mengajukan beberapa protes diplomatik terhadap apa yang dilihatnya sebagai kegiatan provokatif Cina pada laut yang disengketakan. Terakhir kali yang diajukan adalah apa yang dianggap Cina sebagai penyitaan illegal atas peralatan nelayan Filipina di sebuah laguna yang disengketakan.
Cina mengklaim kepemilikan bersejarah sebagian besar Laut Cina Selatan menggunakan peta lama yang dikatakan sebagai bukti kedaulatan. Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan juga juga mengajukan klaim atas wilayah itu.
Disaat Filipina mengharapkan kehadiran militer Amerika, Locsin justru menyambut peluang ekonomi yang ditawarkan Cina.
FERDINAND ANDRE
Sumber:
https://www.channelnewsasia.com/news/asia/philippines-us-military-presence-asia-south-china-sea-dispute-1305604