TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat memasukkan 24 perusahaan Cina ke dalam daftar hitam pada Rabu, 26 Agustus. AS juga menargetkan beberapa individu yang diduga terlibat membangun fasilitas dan aksi militer di Laut Cina Selatan.
Ini adalah sanksi pertama Washington ke Beijing atas sengketa lalu lintas pelayaran di Laut Cina Selatan.
Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Cina berperan dalam membantu militer Cina membangun dan memiliterisasi pulau-pulau buatan yang dikutuk secara internasional di Laut Cina Selatan.
Departemen Luar Negeri Amerika akan memberlakukan pembatasan visa pada para individu Cina yang bertanggung jawab atau terlibat, dan yang berhubungan dengan tindakan tersebut.
Sebagian perusahaan yang masuk daftar hitam termasuk Guangzhou Haige Communications Group, beberapa perusahaan yang tampaknya terkait dengan China Communications Construction, serta Beijing Huanjia Telecommunication, Changzhou Guoguang Data Communications, China Electronics Technology Group dan China Shipbuilding Group.
Departemen Perdagangan Amerika mengatakan pihaknya akan membatasi penjualan barang Amerika kepada perusahaan Cina yang ada dalam daftar hitam, lebih terbatas lagi pada barang yang memiliki konten dan teknologi. Perusahaan tersebut masih bisa mengajukan izin lisensi berjualan, tapi ada syarat yang berat agar bisa disetujui.
Pejabat senior Departemen Perdagangan Amerika mengatakan bahwa ekspor ke perusahaan Cina ditargetkan relatif kecil, sekitar US$ 5 juta dalam lima tahun terakhir.
Amerika menuduh Cina melakukan militerisasi Laut Cina Selatan dan mencoba mengintimidasi tetangga Asia yang mungkin ingin mengeksploitasi cadangan minyak dan gasnya yang besar.
China mengklaim hampir semua Laut China Selatan yang berpotensi kaya energi. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim sebagian wilayah yang dilalui perdagangan sekitar US $ 3 triliun setiap tahun.
Kapal perang Amerika telah melewati perairan Laut Cina Selatan untuk menegaskan kebebasan akses ke perairan internasional, menimbulkan kekhawatiran akan terjadi konflik terbuka.
Juru bicara kedutaan besar Cina di Washington mengutuk tindakan tersebut dan mendesak Amerika untuk membatalkannya.
FERDINAND ANDRE
Sumber:
https://www.channelnewsasia.com/news/world/south-china-sea-us-targets-chinese-individuals-companies-13056044