TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika dan Rusia telah bertemu untuk membahas situasi di Belarus. Adapun pembahasan berfokus kepada perlu tidaknya tekanan diberikan kepada Belarus terkait gelombang protes yang terjadi di sana. Rusaia mengatakan bahwa mereka telah memperingatkan Amerika untuk tidak memberikan tekanan apapun ke Belarus.
"Kami telah memperingatkan Amerika maupun Uni Eropa untuk tidak memberikan tekanan. Hal tersebut termasuk sanksi," ujar Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 26 Agustus 2020.
Sebagaimana diketahui, situasi di Belarus memanas usai Alexander Lukashenko memenangi pilpres untuk keenam kalinya. Gara-garanya, warga menduga ia mencurangi hasil pilpres untuk bisa tetap bertahan di kursi kepemimpinan.
Sekarang, di Belarus, unjuk rasa dan kerusuhan sudah berlangsung lebih dari sepekan. Sekitar 200 ribu warga sudah turun ke jalan untuk memprotes Alexander Lukashenko dan meminta pemilu ulang. Alexander Lukashenko menolaknya, menawarkan opsi lain berupa power sharing dan referendum konstitusi.
Di sisi lain, Belarus menjadi sorotan berbagai pihak, baik negara tetangga maupun organisasi internasional. Beberapa di antaranya adalah Uni Eropa, PBB, dan NATO. Namun, sejauh ini, hanya Uni Eropa yang sudah memberikan sanksi ke Belarus.
Uni Eropa menerapkan sanksi finansial bagi pejabat Belarus yang terlibat dalam penyelanggaraan pemilu. Mereka menyebut Pilpres Belarus tidak berjalan secara jujur dan adil. Dengan sanksi itu, maka pejabat Belarus, termasuk Alexander Lukashenko, tidak bisa mengakses layanan finansial di Eropa dan mengakses aset mereka.
Dengan adanya peringatan dari Rusia, hal tersebut menjadi situasi yang rumit. Rusia adalah satu-satunya sekutu Belarus saat ini. Dikutip dari Reuters, negara-negara Barat menjadi lebih berhati-hati dalam menyerukan dukungan ke warga Belarus agar nantinya tidak memicu operasi penangkapan oleh Belarus dan Rusia.
Perkembangan terbaru, Belarus sudah menangkap dua pimpinan kelompok oposisi. Mereka berasal dari Dewan Koordinasi yang baru berumur satu pekan dan berfungsi sebagai wadah negosiasi dengan pemerintah. Adapun kedua pemimpinnya ditangkap atas tuduhan hendak melakukan makar.
ISTMAN MP | REUTERS
News link: https://www.reuters.com/article/us-belarus-election/belarus-jails-two-opposition-leaders-teachers-head-rally-of-thousands-idUSKBN25L19Z?il=0