TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Penerbangan Sipil Iran mengatakan, dua rudal menghantam pesawat Ukraina pada 8 Januari 2020 yang menewaskan seluruh penumpang, yakni 176 orang termasuk kru pesawat.
Pernyataan ini disampaikan organisasi penerbangan sipil Iran, 23 Agustus 2020 sebagai laporan resmi pertama dari penyelidikan kotak hitam pesawat Ukraine International Airlines yang berisikan suara di kokpit dan rekaman data yang dikirim ke Prancis untuk dibuka pada Juli lalu.
Dari data kotak hitam itu diketahui ada 2 rudal menghantam pesawat Ukraina.
Jarak waktu antara rudal pertama dan kedua 25 detik. Saat hantaman rudal pertama, beberapa penumpang masih hidup dan hantaman rudal kedua kalinya menewaskan seluruh penumpang.
"19 detik setelah rudal pertama menghantam pesawat, suara pilot di dalam kokpit mengindikasikan beberapa penumpang hidup... 25 detik kemudian rudal kedua menghantam pesawat itu," kata Touraj Dehghani-Zanganeh, kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran sebagaimana dikutip dari Reuters, 23 Agustus 2020.
Pasukan Garda Revolusi Iran menghantam pesawat Ukraine International Airlines pada Januari 2020 setelah pesawat lepas landas dari bandara di Teheran.
Kemudian, Teheran mengatakan peristiwa ini sebagai kesalahan fatal oleh pasukan yang siaga penuh selama Iran berkonfrontasi dengan Amerika.
Lebih dari 20 orang telah dipenjarakan terkait dengan aksi unjuk rasa memprotes tragedi pesawat Ukraina di Iran.