Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alexei Navalny, Oposisi Rusia Koma Diduga Diracun dalam Penerbangan

image-gnews
Alexei Navalny. REUTERS/Sergei Karpukhin
Alexei Navalny. REUTERS/Sergei Karpukhin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat terbang yang membawa tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, 44 tahun terpaksa mendarat darurat di Siberia akibat Navalny mendadak jatuh sakit karena diduga diracun dalam penerbangannya hari ini.

Juru bicara Navalny, Kira Yarmysh menjelaskan, tokoh anti-korupsi itu sedang melakukan perjalanan dari Siberia ke Moskow setelah melakukan perjalanan kerja ke kota Tomsk.

Beberapa saat terbang, pesawat kemudian mendarat darurat di Siberia. Navalny kemudian dilarikan ke rumah sakit darurat nomor 1 di kota Omsk, Siberia, mengutip laporan TASS dan Al Jazeera.

"Alexei mengalami keracunan. Dia sekarang di ruang perawatan intensif," kata Yarmysh melalui akun Twitter.

Navalny mengalami koma dan dipasang ventilator selama perawatan intensif di ruang ICU. 

"Menurut kami Alexei diracun dengan sesuatu yang dicampur ke dalam tehnya. Hanya itu yang dia minum pagi ini. Dokter mengatakan racun dengan cepat diserap melalui cairan panas," ujarnya.

Yarmsyh menjelaskan, saat di dalam pesawat Navalny berkeringat lalu memintanya untuk berbicara sehingga dia dapat fokus pada suara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Navalny kemudian ke toilet dan pingsan.

Polisi telah dipanggil ke rumah sakit untuk menyelidiki peristiwa ini.

Yarmysh percaya bahwa peristiwa Navalny diduga diracun terkait dengan kampanye pemilu daerah tahun ini.

Setahun lalu, Navalny telah dilarikan ke rumah sakit dari penjara karena diduga diserang racun saraf. Menurut dokter dia mengalami serangan alergi akut dan sehari kemudian dia sembuh dan dibawa kembali ke penjara untuk menjalani hukuman.

ALJAZEERA | ARAB NEWS | FARID NURHAKIM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

2 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Dari Kemenangan Putin dalam Pemilu, Ini Kondisi Politik Lokal dan Global Saat Ini

38 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Dari Kemenangan Putin dalam Pemilu, Ini Kondisi Politik Lokal dan Global Saat Ini

Presiden Vladimir Putin meraih kemenangan telak pasca-Soviet dalam pemilu Rusia, memperkuat cengkeramannya pada kekuasaan.


Wakil PM Italia: Suara Rusia untuk Putin Harus Diterima

39 hari lalu

Matteo Salvini. REUTERS/Remo Casilli
Wakil PM Italia: Suara Rusia untuk Putin Harus Diterima

Wakil PM Italia Matteo Salvini dikenal sebagai sekutu setia Putin sebelum Rusia menginvasi Ukraina.


Vladimir Putin Ungkap Alexei Navalny Sudah Masuk Daftar Pertukaran Tahanan sebelum Meninggal

39 hari lalu

Alexei Navalny. news.sky.com
Vladimir Putin Ungkap Alexei Navalny Sudah Masuk Daftar Pertukaran Tahanan sebelum Meninggal

Vladimir Putin ungkap Alexei Navalny hendak ditukar dengan tahanan warga negara Rusia di Jerman, namun dia keburu meninggal


Pemantau Independen Sebut Pemilu Rusia 2024 Paling Tidak Transparan

41 hari lalu

Seorang wanita berjalan melewati papan informasi tentang kandidat di tempat pemungutan suara selama pemilihan presiden Rusia di Vidnoye, Wilayah Moskow, Rusia 15 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Pemantau Independen Sebut Pemilu Rusia 2024 Paling Tidak Transparan

Pemantau independen yang dicap Kremlin sebagai "agen asing" mengatakan bahwa pemilu Rusia 2024 paling tidak transparan yang pernah ada di negara ini.


Sekutu Navalny Diserang Palu di Luar Rumahnya di Lituania

44 hari lalu

Leonid Volkov, ajudan utama Alexei Navalny, berbicara saat wawancara dengan Reuters di Vilnius, Lituania, 12 Maret 2024. REUTERS/Gerhard Mey
Sekutu Navalny Diserang Palu di Luar Rumahnya di Lituania

Leonid Volkov, sekutu dekat mendiang pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, diserang dengan palu di luar rumahnya di Lituania


4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

46 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

Tak semua ikan bisa dimakan lantaran ada berbagai ikan yang mengandung racun dan mengakibatkan fatal bagi siapa pun yang mengonsumsinya.


Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

48 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

Tidak hanya pada ikan buntal, tetrodotoxin juga ada pada katak, guritam, dan amfibi.


Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

48 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

Ikan stonefish, lionfish, pufferfish (buntal), dan surgeonfish dikenal karena racunnya mematikan.


Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

49 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

Racun yang terdapat dalam ikan buntal bernama racun tetrodotoxin, yang dinilai ribuan kali lebih berbahaya dibandingkan sianida.