TEMPO.CO, Jakarta - Belum ada sehari sejak Kamala Harris diumumkan sebagai cawapres Joe Biden, Donald Trump sudah mencelanya. Donald Trump menyerang Kamala Harris mulai dari rekam jejaknya hingga performanya di seleksi capres Demokrat beberapa bulan lalu. Tidak ada satupun hal positif yang disampaikan Donald Trump soal perempuan keturunan India-Afrika itu.
Berikut beberapa hal yang dinyatakan Donald Trump soal Kamala Harris yang dikumpulkan Tempo dari berbagai sumber, Rabu, 12 Agustus 2020:
1.Perempuan yang Kasar
Salah satu hal pertama yang disampaikan Donald Trump soal Kamala Harris adalah ia perempuan yang kasar dan kejam. Bahkan, klaim Donald Trump, Kamala Harris juga pernah bersikap tidak terhormat terhadap Joe Biden. Salah satu contohnya, kata Donald Trump, Kamala Harris pernah menyebut Joe Biden seorang rasis tanpa memberikan bukti ataupun meminta maaf.
"Dia sangat kejam terhadap Joe Biden dulu. Bahkan, ia mungkin lebih kejam dibandingkan si Pocahontas (Elizabeth Warren)," ujar Donald Trump.
2.Perempuan Pembohong
Tak hanya menyebut Kamala Harris sebagai figur yang kasar, Donald Trump juga menyebutnya sebagai seorang pembohong. Menurut Donald Trump, Kamala Harris beberapa kali menyatakan hal yang berbeda dengan kenyataan atau tidak akurat. Salah satunya terkait sikap Kamala Harris terhadap kebijakan pro-kanabis atau ganja.
Sebagai catatan, dalam seleksi kandidat capres Demokrat, Kamala Harris mengklaim bahwa dirinya sangat mendukung legalisasi ganja. Ia bahkan mengklaim sempat menghisap ganja beberapa kali ketika kuliah. Belakangan, terungkap bahwa Kamala Harris tidak pernah pro legalisasi ganja. Ketika berkarir sebagai jaksa, Kamala Harris memperkarakan kurang lebih 1.500 orang yang memiliki ganja.
3.Performa Buruk di Seleksi Kandidat Capres
Performa Kamala Harris di seleksi kandidat capres Demokrat tak lepas dari celaan Donald Trump. Menurut Donald Trump, Kamala Harris tampil sangat buruk di proses seleksi (primary) sehingga sangat mengejutkan ia mampu bertahan untuk menjadi cawapres.
"Setahu saya dia hanya berhasil mengumpulkan 2 persen delegasi," ujar Donald Trump.
ISTMAN MP | REUTERS | CNBC