Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB: Lebih dari 1.280 Warga Sipil Afganistan Tewas dalam 6 Bulan

image-gnews
Mantan tentara nasional Afganistan (ANA), Bahader Khan yang mengalami cacat akibat peperangan, berjalan dengan tongkat di Jalalabad, Afganistan, 2 Agustus 2017. REUTERS/Parwiz
Mantan tentara nasional Afganistan (ANA), Bahader Khan yang mengalami cacat akibat peperangan, berjalan dengan tongkat di Jalalabad, Afganistan, 2 Agustus 2017. REUTERS/Parwiz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 1.280 warga sipil Afganistan terbunuh dalam enam bulan terakhir pada tahun ini menyusul terjadinya serangkaian pertempuran kendati sudah dibuat pakta antara Amerika Serikat - militan Taliban. Data Misi Khusus PBB untuk Afganistan atau UNAMA menyebut kekerasan di Afganistan telah menewaskan 1.282 orang dan melukai 2.176 orang.

“Kenyataan di Afganistan masih berlanjut. Ini telah menjadi salah satu konflik mematikan di dunia bagi warga sipil,” demikian bunyi laporan UNAMA, seperti dikutip dari reuters.com.

Atap istana Darul Aman yang hancur akibat pertempuran di Kabul, Afganistan, 2 Juni 2016. Istana Darul Aman rusak parah akibat pertempuran perang sipil pada 1990-an. REUTERS/Omar Sobhani

Dibanding periode sama tahun lalu, kerugian yang dialami dalam konflik Afganistan turun 13 persen. Penurunan itu karena lebih sedikit operasi yang dilakukan oleh pasukan asing dan lebih sedikit serangan oleh militan Islamic State (ISIS).

Taliban masih menjadi penyebab utama kerugian yang dialami warga sipil, umumnya karena ledakan bom, penculikan dan eksekusi. Dalam laporan PBB disebutkan Taliban bertanggung jawab 43 persen atas kerugian yang dialami warga sipil negara itu dan 23 persen kerugian disebabkan oleh pasukan militer Afganistan yang umumnya melakukan serangan udara dan tembakan peluru nyasar selama operasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya pada Februari lalu, Amerika Serikat dan Taliban telah menandatangani sebuah kesepakatan di Doha, Qatar, terkait rencana menarik pasukan asing dari Afganistan dan sebagai imbalannya harus ada jaminan keamanan dari militan Taliban.

Akan tetapi, pertempuran dalam beberapa pekan terakhir meningkat didorong oleh perbedaan pandangan soal jumlah pertukaran tahanan antara Taliban – Pemerintah Afganistan. Kabul terbukti masih enggan membebaskan ratusan militan dalam penjara pemerintah.

Dalam kesepakatan yang dibuat di Doha, Pemerintah Afganistan diminta membebaskan 5 ribu militan Taliban yang ditahan di negara itu, yang akan ditukar dengan pembebasan ratusan tentara Afganistan. Kesepakatan ini juga bagian dari upaya mengakhiri 18 tahun perang sipil Afganistan.

Pemerintah Afganistan sudah membebaskan lebih dari 4 ribu militan Taliban, namun menolak membebaskan sisa 600 tahanan lainnya. Alasannya karena mereka terlibat pembunuhan, perdagangan narkoba dan serangan besar lainnya.   

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

18 jam lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

1 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

2 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

3 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

5 hari lalu

Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri mengheningkan cipta, untuk menghormati para korban serangan di tempat konser Balai Kota Crocus di Moskow, pada hari pemungutan suara mengenai resolusi Gaza yang menuntut gencatan senjata segera selama bulan Ramadan yang mengarah ke gencatan senjata permanen.  gencatan senjata berkelanjutan, dan pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, di markas besar PBB di New York City, AS, 25 Maret 2024. REUTERS/Andrew Kelly
Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

6 hari lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

7 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Negara di Dunia Bela UNRWA ketika Israel Tuntut Penghentian Dana

7 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Negara di Dunia Bela UNRWA ketika Israel Tuntut Penghentian Dana

Philippe Lazzarini mengatakan saat ini ada "kampanye berbahaya" oleh Israel untuk mengakhiri operasi UNRWA di Gaza.


Tim Khusus PBB Sebut Iran dan Israel Sama-sama Langgar Hukum Internasional

9 hari lalu

Tim Khusus PBB Sebut Iran dan Israel Sama-sama Langgar Hukum Internasional

Lima orang pelapor khusus PBB menilai Iran dan Israel sama-sama melanggar hukum internasional dalam serangan berbalas baru-baru ini.


Kepala BMKG Beberkan Sejumlah Hambatan Skema Peringatan Dini Bencana di Forum PBB

9 hari lalu

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menghadiri 2nd Stakeholders Consultation Meeting, the 10th World Water Forum di Bali, Kamis, 12 Oktober 2023. (BMKG)
Kepala BMKG Beberkan Sejumlah Hambatan Skema Peringatan Dini Bencana di Forum PBB

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membahas masalah kesenjangan sistem peringatan dini bencana di forum UN OCean Decade di Spanyol.