TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump pada Senin menentang pemindahan patung presiden ke-26 Amerika Serikat, Theodore Roosevelt, dari American Museum of Natural History di New Yok.
Langkah itu diumumkan pada Ahad dan terjadi di tengah protes anti-rasisme di seluruh AS dan dunia setelah kematian seorang pria kulit hitam tak bersenjata, George Floyd, saat ditangkap polisi pada 25 Mei di Minneapolis.
Patung itu menjadi sorotan demonstran antirasisme karena memperlihatkan Roosevelt menunggang kuda, dengan seorang pribumi Amerika dan seorang lelaki Afrika berjalan kaki di sisinya.
Banyak yang mengatakan patung itu melambangkan diskriminasi rasial dan ekspansi kolonial.
Dikutip dari Reuters, 22 Juni 2020, Wali Kota New York City, Bill de Blasio, mengatakan pada hari Minggu bahwa New York mendukung permintaan dari museum untuk memindahkan patung karena "menggambarkan bahwa orang kulit hitam dan penduduk asli telah ditaklukan dan menyiratkan ras mereka lebih rendah."
Selain untuk menghormati Roosevelt sebagai "naturalis yang tekun dan penulis karya tentang sejarah alam", patung itu juga menyampaikan hierarki rasial yang oleh museum dan anggota masyarakat telah lama dianggap mengganggu, menurut rilis pers di situs web museum, dikutip dari CNN.
Namun, Trump menulis di Twitter pada Senin, "Konyol, jangan lakukan itu".
Patung Theodore Roosevelt di depan American Museum of Natural History, diukir oleh James Earle Fraser pada tahun 1940, New York, 12 April 2012. Theodore Roosevelt ditampilkan dengan menunggang kuda sebagai pemburu sekaligus penjelajah. Dia diapit oleh dua pemandu, satu penduduk asli Amerika dan satu orang Afrika, yang dimaksudkan untuk melambangkan benua Amerika dan Afrika.[wikimedia.org]
Meski demikian, belum ada tanggal yang ditetapkan untuk pemindahan itu dan kantor wali kota masih bekerja untuk menentukan langkah selanjutnya, kata seorang juru bicara kantor wali kota mengatakan pada Ahad.
Dalam demonstrasi anti-rasisme yang sedang berlangsung, para pengunjuk rasa di seluruh Amerika Serikat dan bahkan dunia, telah menuntut agar pihak berwenang menjatuhkan monumen yang melambangkan penghormatan tokoh-tokoh Konfederasi pro-perbudakan dan para arsitek koloni-koloni Eropa.
Trump sendiri telah mengecam protes, mengatakan demonstran telah berperilaku buruk.
"Massa sayap kiri sedang mencoba untuk merusak sejarah kita, menodai monumen kita, monumen indah kita, merobohkan patung kita dan menghukum, menyingkirkan, dan menganiaya siapa pun yang tidak sesuai dengan tuntutan mereka untuk kontrol absolut dan total. Kami tidak mentoleransi itu," kata Trump kepada para pendukung pada kampanye pekan lalu.