TEMPO Interaktif, Ottawa: Kanada kemarin mengumumkan kematian tiga tentaranya dalam serangan militan terhadap mobil pasukannya di Afghanistan, menyebabkan jumlah korban tewas mendekati 100 sejak memulai misi itu tahun 2002.
Serangan roket yang terjadi pukul 9.30 pagi waktu setempat di Distrik Zhari, menewaskan tiga orang dan melukai lima orang lainnya, kata Brigadir Jenderal Denis Thompson, komandan puncak Kanada di Kandahar.
"Para tentara itu sedang melakukan patroli keamanan ketika serangan terjadi," ujarnya. "Semua delapan tentara dievakuasi ke Pangkalan Udara Kandahar di mana tiga di antaranya dikonfirmasi tewas oleh petugas medis.
"Dari lima tentara yang cedera, satu dilaporkan dalam kondisi kritis, satu dalam kondisi serius tapi stabil, dua dalam kondisi baik, dan satu telah pulih dan dibebaskan dari perawatan."
"Tentara yang meninggal itu akan mengakhiri tugasnya di Afghanistan bulan ini," kata Thompson. Tentara yang tertua 23 tahun telah pernah cedera sebelumnya saat menjalani rotasi di Afghanistan tahun 2006.
Militan telah menemukan titik lemah di kendaraan militer mereka, kata Thompson, seraya menambahkan, "Kadang-kadang militan beruntung."
Kanada mengirim 2.500 tentara ke wilayah Kandahar sebagai bagian dari pasukan internasional yang dipimpin NATO.
Korban terakhir membuat korban tentara Kanada di Afghanistan sejak 2002 menjadi 96 orang. Korban itu meningkat jadi 99 jika kematian seorang diplomat senior tahun 2006 dan dua relawan yang dibunuh bulan Agustus dihitung.
AFP/Erwin Z