Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Ukraina yang Dievakuasi dari Hubei Dianggap Musuh Rakyat

image-gnews
Seorang pendemo bertopeng melemparkan batu bata ke bus yang membawa pengungsi virus Corona Ukraina dari Cina, di Novye Sanzhary, wilayah Poltava, 20 Februari 2020.[REUTERS / Valentyn Ogirenko]
Seorang pendemo bertopeng melemparkan batu bata ke bus yang membawa pengungsi virus Corona Ukraina dari Cina, di Novye Sanzhary, wilayah Poltava, 20 Februari 2020.[REUTERS / Valentyn Ogirenko]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Alih-alih mendapat sambutan dari rekan-rekan setanah air, warga Ukraina yang dievakuasi dari Cina karena wabah virus Corona diprotes oleh warganya sendiri.

Julia Volok mengatakan beberapa teman evakuasi mengharapkan sambutan hangat kedatangan mereka di Ukraina setelah akhirnya dievakuasi dari pusat epidemi virus Corona di provinsi Hubei, Cina, minggu ini.

Namun, Volok, seorang mahasiswa studi Bahasa Cina berusia 26 tahun, dan rekan-rekannya melihat bus mereka dilempari batu atau benda-benda lain oleh pengunjuk rasa pada hari Kamis ketika mereka mendekati sanatorium di mana mereka telah memulai karantina wajib dua minggu.

"Kami mendengar jendela pecah dan semua orang jatuh ke lorong," katanya, seperti dikutip Reuters, 22 Februari 2020.

"Tidak ada negara yang menyambut warganya seperti itu," katanya. "Kami dibombardir, sebagai musuh rakyat, dan ini sangat tidak menyenangkan....Kami tidak melakukan kesalahan pada siapa pun."

Meskipun berulang kali diyakinkan dari pemerintah bahwa tidak ada bahaya, para pengunjuk rasa takut terinfeksi oleh virus tersebut. Ukraina tidak memiliki kasus virus Corona yang dikonfirmasi dan pemerintah mengatakan semua pengungsi diperiksa sebelum diizinkan pulang ke negara mereka.

Protes telah mereda dan Volok dan yang lainnya kini telah menetap di sanatorium, bergabung dengan Menteri Kesehatan Zoriana Skaletska, yang akan tinggal di sana selama masa karantina mereka dalam tindakan solidaritas setelah kekerasan hari Kamis.

Salah satu warga Ukraina di dalam sanatorium, Aleksandra Volkova, telah mengunggah cuplikan di media sosial sebuah ruangan di dalam fasilitas yang memiliki perabotan, pintu yang tidak mengunci, dan pancuran yang katanya menyetrumnya.

Tetapi Volok menekankan bahwa ini adalah masalah kecil dan bahwa para pengungsi senang dan juga berterima kasih kepada polisi, beberapa di antaranya terluka saat melindungi mereka dari para demonstran.

"Fakta bahwa pintu tidak menutup adalah masalah kecil. Kami tidak di sini seumur hidup, dua minggu tidak lama," katanya.

Kamarnya memiliki TV. Para tahanan telah diberikan kartu SIM untuk melakukan panggilan telepon. Mereka akhirnya bisa makan makanan Ukraina setelah menghabiskan waktu di luar negeri.

"Salad bit sangat enak," kata Volok.

Dia telah berada di Cina selama satu setengah tahun, belajar bahasa Cina di Beijing, dan telah berada di Wuhan di provinsi Hubei pada hari libur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menghabiskan minggu-minggu terakhirnya di sana diam di rumahnya, menunggu untuk dievakuasi, dan hidup dari makanan yang sudah dia simpan di rumahnya.

Presiden Volodymir Zelensky marah dengan aksi protes terhadap evakuasi dari Hubei, mengatakan bangsanya telah jatuh kembali ke Abad Pertengahan.

"Kalian tahu, kami selalu mengatakan bahwa Ukraina adalah Eropa. Sejujurnya, kemarin, kita kadang-kadang tampak seperti Eropa pada Abad Pertengahan," kata Zelensky, dikutip dari RT. 

RT membagikan beberapa video media sosial ketika kerusuhan terjadi.

Puluhan penduduk desa berusaha menghalangi jalan menuju Novye Sanzhary, di wilayah Poltava di Ukraina tengah, dan menghentikan rencana pemerintah untuk mengkarantina pengungsi Ukraina dari Wuhan di sana.

Penghadang jalan mereka dibuka paksa polisi menggunakan kendaraan lapis baja dan menangkap beberapa penduduk setempat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga sempat mengimbau penduduk setempat untuk menunjukkan belas kasihan kepada sekitar 70 orang yang telah dievakuasi dari provinsi Hubei dengan penerbangan charter.

"Sayangnya, tidak semua dari kita bereaksi secara manusiawi. Upaya untuk memblokir jalan, memblokir rumah sakit, dan mencegah warga Ukraina memasuki negara, jauh dari menunjukkan sisi terbaik dari karakter nasional kita," kata presiden Ukraina.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

5 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

2 hari lalu

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow


Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

2 hari lalu

Logo NATO. REUTERS/Yves Herman
Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.


Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

3 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

Zelensky menyambut baik pemberian bantuan militer senilai US$60 miliar untuk negaranya oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

3 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024


Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

3 hari lalu

Tentara Ukraina beristirahat di posisi mereka setelah pertempuran, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, dekat garis depan kota Bakhmut, di wilayah Donetsk, Ukraina 11 Mei 2023. Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via REUTERS
Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

Komite pemuda dan olahraga Ukraina menerbitkan sebuah RUU yang meminta murid SMA dan SMK di penjuru Ukraina mengikuti pelatihan dasar wajib militer.


Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah


Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

6 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

Badan Geologi merekomendasikan warga Pulau Tagulandang yang bermukim di radius bahaya Gunung Ruang dievakuasi.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

11 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.