TEMPO.CO, Jakarta - Tim penyelamat yang menggunakan perahu di Provinsi Guangdong yang dilanda banjir dasyat di Cina berlomba untuk mengevakuasi penduduk yang terjebak.
Mereka membawa beberapa orang lanjut usia dari rumah mereka dan mengerahkan helikopter untuk menyelamatkan penduduk desa yang terjebak dalam tanah longsor di pedesaan.
Provinsi di Cina selatan telah dilanda curah hujan yang luar biasa deras, berkelanjutan, dan meluas sejak Kamis, dengan badai dahsyat yang mengawali musim banjir tahunan di wilayah tersebut lebih awal dari biasanya.
Sebelas orang hilang di Guangdong pada Senin pagi 22 April 2024, kantor berita milik negara Xinhua melaporkan tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Di seluruh provinsi, 53.741 orang telah direlokasi, dan 12.256 orang dimukimkan kembali secara mendesak, lapor Xinhua, mengutip pemerintah provinsi.
Kota Shaoguan, Qingyuan, Zhaoqing dan Jiangmen di barat dan utara ibu kota provinsi, Guangzhou, sangat terkena dampaknya.
Di Qingyuan, rumah-rumah dan toko-toko di sepanjang Sungai Bei terendam ketika anak sungai Pearl membengkak, media lokal melaporkan.
Rekaman udara menunjukkan air banjir membanjiri kota terdekat, hanya menyisakan atap dan puncak pohon yang tidak tersentuh.
Tim penyelamat di Qingyuan menangani perairan berlumpur setinggi leher di beberapa daerah, untuk menyelamatkan warga, termasuk seorang wanita tua yang terperangkap di air setinggi pinggang di sebuah gedung apartemen, menurut video di media sosial.
Video media sosial lainnya menunjukkan air mengalir melalui jalan dan kendaraan yang berantakan.
Di Shaoguan, tanah longsor menjebak penduduk desa yang harus diselamatkan dengan helikopter sementara tim penyelamat lainnya berjalan kaki untuk mencapai lokasi bencana.
Militer Cina juga turun tangan untuk membantu membersihkan jalan. Hujan mereda pada Senin pagi, tetapi beberapa sekolah di provinsi tersebut ditutup.
Badai petir dahsyat diperkirakan akan kembali terjadi pada akhir minggu ini setelah jeda singkat, menandai musim hujan awal yang tidak biasa dan lebih umum terjadi pada Mei dan Juni.
Pilihan Editor: Hujan Deras dan Banjir di Beijing Tewaskan 33 Orang, 18 Masih Hilang
REUTERS