TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sehari, Presiden Amerika Donald Trump memberikan grasi dan keringanan terhadap 11 terpidana, Rabu, 19 Februari 2020. Semuanya memiliki latar belakang berbeda-beda, ada yang dipidana karena kasus korupsi, ada juga yang karena menggelapkan pajak. Namun, di mata Trump, semuanya sama yaitu orang-orang yang tertindas. Berikut beberapa di antaranya.
1.Ariel Friedler
Friedler, mantan CEO dari Simplicity Corporation, diperkarakan oleh Departemen Hukum Amerika karena meretas sistem komputer dua kompetitornya pada 2014 lalu. Friedler diketahui melakukan hal tersebut untuk menaikkan citra dan penjualan produk perusahaannya. Adapun Friedler dikenai pasal konspirasi atas aksinya dan tengah menjalani hukuman penjara selama dua bulan sebelum diberikan grasi oleh Trump.
2.Edward DeBartolo
DeBartolo, pemilik klub American Football SanFransisco 49ers, dipidana untuk kasus korupsi. Ia ketahuan membayar mantan gubernur Louisiana Edwin Edwards 400.000 Dollar AS untuk mendapat izin bagi casino miliknya.
DeBartolo tidak dipenjara, namun didenda 1 juta Dollar AS dan dilarang lagi berpartisipasi di kompetisi American Football selama setahun.
3.Michael Milken
Milken, yang dikenal sebagai raja obligasi berbunga tinggi, dipidana karena enam kejahatan mulai dari penipuan surat berharga, penggelapan pajak, hingga korupsi.
Atas aksinya, Milken dipidana penjara 10 tahun dan didenda 600 juta Dollar AS untuk membayar kerugian-kerugian korbannya. Adapun oleh Trump, ia diberikan grasi karena dianggap telah berjasa di penelitian kanker.
4.Bernard Kerik
Bernard Kerik adalah mantan komisaris Kepolisian Kota New York saat pengacara Trump, Rudy Giuliani, menjabat sebagai wali kota di sana. Ia dipidana untuk kasus penggelapan pajak dan berbohong kepada administrasi Gedung Putih ketika diwawancarai untuk posisi sekretaris Homeland Security.
Ketika diberikan grasi oleh Trump, Kerik sudah menjalani 3 tahun hukuman penjara.
5.Rod Blagojevich
Blagojevich adalah mantan Gubernur Louisiana yang dipidana di tahun 2011 untuk 17 tuduhan korupsi. Salah satu perkaranya yang menyorot perhatian adalah upayanya menjual kursi senat yang ditinggalkan mantan Presiden AS Barack Obama kepada penawar tertinggi.
Atas aksinya, ia dihukum penjara 14 tahun. Namun, karena grasi dari Trump, ia bisa bebas tahun ini.
ISTMAN MP | WASHINGTON POST