TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden AS Barack Obama mengatakan negara akan lebih maju jika dipimpin oleh perempuan.
"Sekarang para perempuan, saya hanya ingin kalian tahu, kalian tidak sempurna, tetapi apa yang bisa saya katakan cukup tidak dapat disangkal adalah bahwa kalian lebih baik daripada kami (pria)," kata Obama dalam wawancara BBC pada Senin, saat berbicara di Singapore Expo , dikutip CNN, 17 Desember 2019.
"Saya benar-benar yakin bahwa selama dua tahun, jika setiap negara di Bumi dipimpin oleh perempuan, kalian akan melihat peningkatan yang signifikan di semua bidang...standar hidup dan output."
Seorang penasihat Obama mengkonfirmasi pernyataan Obama.
Sebuah riset mengungkap bahwa semakin banyak perempuan yang duduk di kursi pemerintahan akan membuat populasi suatu negara lebih sehat.
Laporan yang diungkapkan berdasarkan jurnal SSM-Population Health menyebut bahwa pemerintahan dengan mayoritas perempuan memiliki kesehatan yang lebih maju, seperti yang dilansir dari Business Insider, 12 Januari 2018.
Menurut laporan jurnal, dibanding dengan rekan prianya, politikus perempuan lebih memiliki pandangan condong "kiri", misalnya bagaimana perempuan lebih peka terhadap hak-hak sipil, kesetaraan sosial dan egalitarianisme, dan tentu saja mengusung hak-hak perempuan. Ini membuat kebijakan lebih memihak pada penghapusan kekerasan terhadap perempuan, dukungan terhadap jaminan kesehatan dan kebijakan ramah keluarga.
Obama juga mengatakan selama pameran bahwa ia tidak akan mengambil peran kepemimpinan politik lain. Obama juga menyalahkan generasi tua yang enggan memberi kepemimpinan kepada generasi muda.
"Jika Anda melihat dunia dan melihat masalah, biasanya generasi tua, tidak menyingkir," katanya.
"Penting bagi para pemimpin politik untuk mencoba dan mengingatkan diri sendiri bahwa Anda ada di sana untuk melakukan pekerjaan, tetapi Anda tidak ada di sana seumur hidup, Anda tidak ada di sana untuk menopang rasa mementingkan diri sendiri atau kekuatan Anda sendiri," kata Barack Obama.