Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hak Istimewa Kashmir Dicabut, Pakistan dan India Terancam Perang

image-gnews
Pasukan militer India berjaga-jaga sebelum dilakukan pembebasan pilot Angkatan Udara India Abhinandan, yang ditangkap Pakistan pada hari Rabu, di perbatasan Wagah, di pinggiran kota utara Amritsar, India, 1 Maret 2019. Perdana Menteri Pakistan mengatakan pilot India akan dibebaskan pada hari Jumat, setelah militer Pakistan mengkonfirmasi empat warga sipil Pakistan tewas selama serangan udara India di Kashmir. REUTERS/Danish Siddiqui
Pasukan militer India berjaga-jaga sebelum dilakukan pembebasan pilot Angkatan Udara India Abhinandan, yang ditangkap Pakistan pada hari Rabu, di perbatasan Wagah, di pinggiran kota utara Amritsar, India, 1 Maret 2019. Perdana Menteri Pakistan mengatakan pilot India akan dibebaskan pada hari Jumat, setelah militer Pakistan mengkonfirmasi empat warga sipil Pakistan tewas selama serangan udara India di Kashmir. REUTERS/Danish Siddiqui
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Langkah India yang mencabut status istimewa Kashmir bisa memicu perang dengan Pakistan.

Menteri Dalam Negeri India Amit Shah, sekutu dekat Perdana Menteri Narendra Modi, mengatakan kepada parlemen pada hari Senin bahwa presiden telah menandatangani sebuah dekrit menghapuskan Pasal 370 konstitusi, yang menghapus otonomi signifikan yang telah dinikmati Kashmir selama tujuh dekade, seperti dilaporkan Aljazeera, 6 Agustus 2019.

Langkah ini diperkirakan akan semakin mengobarkan ketegangan di wilayah berpenduduk mayoritas Muslim yang dihuni tujuh juta orang dan membuat geram Pakistan.

Pemerintah, yang dipimpin oleh Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP), juga undang-undang yang mengusulkan undang-undang yang akan membelah Jammu dan Kashmir menjadi dua negara, yang secara langsung diperintah oleh New Delhi.

Wilayah persatuan Jammu dan Kashmir akan mencakup wilayah Jammu yang mayoritas Hindu dan akan memiliki dewan legislatif.

Wilayah Ladakh yang mayoritas beragama Buddha, yang memiliki populasi Muslim Syiah yang cukup besar, juga akan menjadi wilayah persatuan, tetapi tidak akan memiliki majelis.

Semua telepon, layanan internet, dan jaringan kabel diputus pada Minggu malam dan para pemimpin pro India ditempatkan di bawah tahanan rumah setelah beberapa hari ketegangan melonjak.

PM Pakistan Imran Khan menanggapi keputusan India dengan menyebutnya bisa memperburuk konflik di Kashmir.

"Jika ekskalasi peristiwa terhadap konflik memang terjadi, tidak ada yang akan menjadi pemenang, dan kedua belah pihak pada akhirnya akan menderita konsekuensi, seperti halnya seluruh dunia," kata PM Khan berbicara di parlemen pada Selasa, dikutip Sputnik.

Dia bersumpah untuk membawa kasus Kashmir ke PBB dan mengeluh tentang apa yang disebut perlakuan rasis terhadap minoritas di India di bawah pemerintahan Partai Bharatiya Janata (BJP).

"Dunia seharusnya memahami kebijakan peredaan tidak akan berhasil," kata Khan, merujuk pada kebijakan Inggris terhadap Jerman Nazi sebelum Perang Dunia II. "Kami memohon masyarakat internasional untuk memperhatikan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah mencabut Pasal 370, India mengerahkan ribuan pasukan tambahan, memberlakukan pembatasan jam malam di rumah sakit dan lembaga pendidikan, menangguhkan layanan komunikasi, dan menempatkan para pemimpin Kashmir di bawah tahanan rumah.

Tanggapan provokatif dilontarkan oleh Menteri Informasi dan Komunikasi Pakistan Chaudhary Fawad Hussain, yang menuduh India ingin mengubah Kashmir seperti Palestina.

Hussain menambahkan Pakistan harus siap berperang.

Pasal 370 adalah dasar dari status Jammu dan Kashmir ketika wilayah yang dikuasai pangeran dulu memiliki pilihan untuk bergabung dengan India atau Pakistan setelah kemerdekaan mereka dari pemerintahan Inggris pada tahun 1947.

Undang-undang yang mulai berlaku pada tahun 1949, membebaskan negara bagian Jammu dan Kashmir dari konstitusi India.

Ini memungkinkan yurisdiksi wilayah yang dikelola India untuk membuat undang-undang sendiri dalam semua hal kecuali keuangan, pertahanan, urusan luar negeri, dan komunikasi.

Ini membentuk konstitusi yang terpisah dan bendera yang terpisah dan menolak hak properti di wilayah tersebut kepada pihak luar.

Itu berarti penduduk Kashmir hidup di bawah undang-undang yang berbeda dari provinsi India lain dalam hal-hal seperti kepemilikan properti dan kewarganegaraan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

3 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

5 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

7 hari lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

8 hari lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

9 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

11 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

11 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

12 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

13 hari lalu

Sejumlah burung dara berterbangan di dekat patung Mahatma Gandhi saat perayaan ulang tahunnya ke-144 di Amritsar, India (2/10). AP/Sanjeev Syal
Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

13 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.