TEMPO.CO, Australia Barat - Seorang ibu di Australia merasa kaget setelah mengetahui tagihan telepon bulanan di rumahnya naik 1000 kali lipat atau sekitar 465 ribu dolar Australia atau sekitar Rp4.5 miliar pada April lalu.
Baca juga: Ular Piton di Australia Terekam Kamera saat Memangsa Buaya
Karen dari Bunbury, Australia Barat, mengatakan dia merasa terkejut dengan besarnya tagihan itu, yang biasanya hanya sekitar 400 dolar Australia atau sekitar Rp4 juta.
“Apakah sambungan telepon saya sudah diretas? Apakah bisa modem di rumah melakukan pengunduhan begitu besar tanpa terbakar,” kata Karen kepada media A Current Affair seperti dikutip News pada Rabu, 10 Juli 2019.
Baca juga: Polisi Australia Tangkap Pria Penjual Komponen Rudal Korea Utara
Masalah bagi Karen bertambah karena tidak ada pejabat dari perusahaan telekomunikasi setempat yang bisa dihubungi. Dia hanya bisa berbicara dengan petugas layanan pelanggan.
Setelah beberapa lama, Karen akhirnya mendatangi kantor perusahaan telekomunikasi lokal itu. Seorang petugas di sana mengakui terjadi kesalahan pada sistem pencatatan.
Namun, pada bulan berikutnya, tagihan telepon Karen malah bertambah. Petugas telekomunikasi menambahkan besaran tagihan normal ke tagihannya yang membengkak itu.
“Teknologi pencatatan tagihan gagal. Manajemen mereka gagal juga,” kata dia.
Baca juga: Pria Australia Jadi Tajir setelah Bisnis Properti Apartemen
Menurut pejabat dari perusahaan telekomunikasi Telstra, Michael Ackland, ada dua kesalahan yang terjadi. Kesalahan sistem pencatatan tagihan dan kesalahan manusia karena tidak melakukan koreksi secepatnya.
Menurut ahli teknologi Trevor Long dari Australia, tagihan sebesar itu bisa membuat keluarga Karen menonton film sebanyak 30 ribu film per bulan. “Saya yakin router di rumah tidak akan mampu melayani trafik data sebesar itu,” kata Long.