Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Australia Tangkap Pria Penjual Komponen Rudal Korea Utara

Pemimpin Korea Utara Kim Jong, melihat rudal balistik antar benua Hwasong-15 yang siap diluncurkan saat uji coba di Pyongyang, 30 November 2017. Hwasong-15 yang dapat mencapai ketinggian 4.475km maka  mampu untuk mencapai daratan Amerika Serikat. REUTERS/KCNA
Pemimpin Korea Utara Kim Jong, melihat rudal balistik antar benua Hwasong-15 yang siap diluncurkan saat uji coba di Pyongyang, 30 November 2017. Hwasong-15 yang dapat mencapai ketinggian 4.475km maka mampu untuk mencapai daratan Amerika Serikat. REUTERS/KCNA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Polisi Australia menangkap seorang pria yang tinggal di Eastwood, Sydney atas sangkaan sebagai agen ekonomi Korea Utara yang berusaha menjual komponen rudal dan batu bara di pasar gelap internasional. Uang hasil penjualan akan diserahkan kepada pemerintah Korea Utara.

Choi Han Chan, 59 tahun, ditangkap polisi Australia di rumahnya pada Sabtu pagi, 16 Desember 2017, atas tindakannya yang mencederai sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara dan melanggar hukum Australia.

Baca: Menhan AS Ragu Rudal Korea Utara Hwasong 15 Berbahaya, Kenapa?

Choi yang mendapatkan warga negara Australia melalui proses naturalisasi dari kewarganegaraan Korea Selatan dinyatakan bukan intelijen, melainkan sebagai orang yang setia pada Korea Utara.

"Lelaki ini bertugas sebagai agen yang setia pada Korea Utara yang diyakini dia menjalankan tugas untuk membantu tujuan beberapa petinggi patriotik. Pada akhirnya dia mau menjual apa saja yang dia bisa jual untuk mendapatkan uang bagi pemerintaha Korea Utara," kata asistan komisioner Polisi Federal Australia, Neil Gaughan kepada media di Sydney pada hari Sabut, 16 Desember 2017, seperti dikutip dari Guardian.

Menurut Gauhan, Choi akan dijerat dua dakwaan yakni berusaha menjual komponen rudal misalnya perangkat lunak sistem pengarahnya dan keahlian teknis untuk entitas internasional tanpa nama.

Baca: Korea Utara Kembangkan Senjata Biologi, Lompatan Mengejutkan

Gauhan memiliki bukti yang menyatakan terjadi kontak sebelumnya dengan pejabat top Kreoa Utara, namun tidak disebut secara detil namanya.

"Kami percaya laki-laki ini terlibat dalam diskusi tentang penjualan komponen rudal dari KOrea Utara kepada entitas di luar negeri, dan upaya lainnya adalah berusa meningkatkan pendapatan pemerintah Korea Utara dengan mencederai sanksi," ujar Gauhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Choi terancam dihukum 10 tahun penjara. Ia dilaporkan menolak mengajukan uang jaminan.

Ia pun memastikan Choi tidak membahayakan kepentingan Australia.

Selain itu, kejahatan Choi tidak melibatkan pimpinan tinggi negara lainnya.

Baca: 49 Negara Langgar Sanksi PBB terkait Senjata Nuklir Korea Utara

Namun Choi sempat salah menyebut negara tempat transfer batu bara Korea Utara dengan menyebut batu bara Rusia, padahal yang dimaksud Indonesia dan Vietnam.

Investigasi terhadap Choi dilakukan awal tahun ini, dengan bantuan informasi yang diberikan badan penegakan hukum di satu negara asing yang awalnya membahas hal lain.

Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengucapkan selamat atas upaya polisi federal Australia menangkap agen ekonomi Korea Utara itu. "Ini sangat serius. Ini sangat penting semua negara mendoro sanksi ini," ujar Turmbul.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Zulkifli Hasan dan Mendag Australia Bahas Peningkatan Kerja Sama

3 hari lalu

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Don Farell, Kamis (25/5) di Detroit, Amerika Serikat (AS).
Zulkifli Hasan dan Mendag Australia Bahas Peningkatan Kerja Sama

Indonesia ingin fokus pada produk pertanian dan jasa untuk diekspor ke Australia.


Australia Berikan 500 Ribu Dosis Vaksin Penyakit LSD ke Indonesia

11 hari lalu

Ilustrasi sapi. ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo
Australia Berikan 500 Ribu Dosis Vaksin Penyakit LSD ke Indonesia

Australia menyerahkan 500 ribu dosis vaksin penyakit lumpy skin disease (LSD) untuk Indonesia sebagai bagian dari kerja sama menangani penyakit LSD.


Penerbangan Suborbital di Masa Depan, Australia ke Inggris Bisa Ditempuh dalam Dua Jam

12 hari lalu

Sekitar 500 ribu puing luar angkasa (ilustrasi) saat ini mengorbit bumi. Kredit: NASA
Penerbangan Suborbital di Masa Depan, Australia ke Inggris Bisa Ditempuh dalam Dua Jam

Penerbangan yang melayani dua negara itu harus menempuh waktu hampir 24 jam.


17 WNI Jadi Korban Kecelakaan Kapal China, Presiden Xi Perintahkan Pencarian Maksimal

12 hari lalu

Lupeng Yuanyu 028 (Dok.Globaltimes.cn)
17 WNI Jadi Korban Kecelakaan Kapal China, Presiden Xi Perintahkan Pencarian Maksimal

Presiden Xi Jinping memerintahkan upaya habis-habisan dalam penyelamatan awak kapal, termasuk 17 WNI, yang hilang setelah Lupeng Yuanyu 028 terbalik


Kemlu: Kapal Ikan Cina yang Tenggelam Bawa 17 WNI Ditemukan Terbalik

13 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
Kemlu: Kapal Ikan Cina yang Tenggelam Bawa 17 WNI Ditemukan Terbalik

Kemlu mengatakan kapal pencari ikan Cina, dengan 17 WNI di dalamnya, ditemukan dalam keadaan terbalik. Namun, nasib para ABK belum diketahui


Truk Sampah Tabrak Bus Sekolah di Australia, 7 Anak Luka Serius

13 hari lalu

Ilustrasi mobil kecelakaan tunggal. thebalance.com
Truk Sampah Tabrak Bus Sekolah di Australia, 7 Anak Luka Serius

Sebuah bus sekolah di Australia mengalami kecelakaan parah setelah ditabrak truk sampah. Tujuh anak mengalami luka serius hingga harus diamputasi.


Biden Tak Jadi Hadir, Australia Batalkan Pertemuan Quad

13 hari lalu

Menlu Australia Marise Payne, Menlu India Subrahmanyam Jaishankar, PM Australia Scott Morrison, Menlu Jepang Yoshimasa Hayashi dan Menlu AS Antony Blinken, berfoto sebelum pertemuan Quad di Melbourne, Australia, 11 Februari 2022. REUTERS/Kevin Lamarque
Biden Tak Jadi Hadir, Australia Batalkan Pertemuan Quad

Australia membatalkan pertemuan puncak Quad di Sydney minggu depan karena tidak dihadiri Presiden Amerika Serikat Joe Biden.


NTB dan InJourney Bahas Rencana Pembukaan Rute Penerbangan Australia-Lombok

14 hari lalu

Scoot di Bandara International Lombok. Dok. PT AP I - Bandara Internasional Lombok
NTB dan InJourney Bahas Rencana Pembukaan Rute Penerbangan Australia-Lombok

Sejauh ini, rute penerbangan internasional yang tersedia adalah dari Singapura dan Malaysia.


Sejumlah Negara Rilis Travel Warning ke Amerika Serikat, Ini Alasannya

19 hari lalu

Presiden AS Joe Biden memeluk Mandy Gutierrez, Kepala Sekolah di Robb Elementary School, tempat seorang pria bersenjata membunuh 19 anak dan dua guru dalam penembakan paling mematikan di sekolah AS dalam hampir satu dekade, saat ibu negara Jill Biden berdiri di sampingnya, di Uvalde, Texas, AS. 29 Mei 2022. REUTERS/Jonathan Ernst
Sejumlah Negara Rilis Travel Warning ke Amerika Serikat, Ini Alasannya

Serangkaian insiden penembakan massal yang terjadi belakangan ini di Amerika Serikat telah mendorong sejumlah negara untuk mengeluarkan travel warning


Biden Akan Tanda Tangani Pakta Pertahanan dengan Papua Nugini

20 hari lalu

President AS Joe Biden  saat menghadiri KTT ASEAN-US di Phnom Penh, Kamboja, 12 November 2022. REUTERS/Cindy Liu
Biden Akan Tanda Tangani Pakta Pertahanan dengan Papua Nugini

Biden akan menandatangani perjanjian pertahanan dan pengawasan dengan Papua Nugini untuk menghalangi pengaruh China di kawasan Pasifik.