Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sampah dari Kanada Dibawa Pulang dari Filipina

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Kontainer dengan sampah kota yang diduga berasal dari Kanada terlihat dalam gambar ini dirilis oleh Metro Clark Waste Management Corporation pada 10 Juli 2015.[ABS-CBN News]
Kontainer dengan sampah kota yang diduga berasal dari Kanada terlihat dalam gambar ini dirilis oleh Metro Clark Waste Management Corporation pada 10 Juli 2015.[ABS-CBN News]
Iklan

TEMPO.COVancouver – Pemerintah Kanada mengirim kapal untuk membawa pulang sampah sebanyak 69 kontainer dari Filipina pada Sabtu, 29 Juni 2019.

Baca juga: Duterte Ancam Perangi Kanada karena Kirim Sampah ke Filipina

 

Langkah ini mengakhiri konflik berkepanjangan antara kedua negara. Konflik ini juga menandai pemerintah Filipina sudah tidak mau lagi wilayah negaranya menjadi tempat sampah dunia.

“Kapal kargo yang membawa 69 kontainer sampah ini berlabuh di pelabuhan di luar Kota Vancouver,” begitu dilansir Channel News Asia pada Sabtu, 29 Juni 2019.

Otoritas Kanada mengatakan sampah ini akan dibakar di pusat daur ulang untuk menjadi energi.

Baca juga: Kanada Sepakat Ambil Kembali Sampah yang Dibuang ke Filipina

 

Sampah ini telah menjadi konflik berkepanjangan antara Kanada dan Filipina sejak tiba di Manila pada 2013 dan 2014.

Perusahaan Kanada 'keliru' melabeli kontainer berisi sampah ini sebagai plastik daur ulang.

Isi kontainer ini ternyata berupa sampah kertas, plastik, elektronik, dan sampah rumah tangga seperti popok dan sampah dapur.

Padahal, undang-undang Singapura melarang adanya impor sampah campur seperti ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: 40 Kilo Sampah Plastik Ditemukan di Perut Ikan Paus yang Tewas

 

Sampah ini memicu ketegangan bilateral antara Filipina dan Kanada selama bertahun-tahun. Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengancam akan menyatakan perang jika Kanada menolak mengambil kembali sampah itu.

Pemerintah Kanada lalu melewati tenggat 15 Mei 2019 untuk mengambil kembali sampah itu.

Soal ini, Menteri Lingkungan Kanada, Catherine McKenna, mengatakan,”Kami berkomitmen dengan Filipina dan bekerja dekat dengan mereka,” kata dia.

Kekhawatiran global muncul melihat sampah plastik yang dihasilkan negara-negara di Asia. Sampah plastik ini mencemari sungai dan masuk ke laut.

Baca juga: Duterte Berang Soal Sampah Asal Kanada, Tarik Dubes

 

Sejumlah ikan besar seperti Paus menyantap sampah ini dan bangkainya terdampar di pantai.

Sebelumnya, sampah ini banyak dikirim ke Cina. Namun, pemerintah Cina melarang ini pada 2018 untuk membersihkan lingkungan.

Pemerintah Kanada juga memperketat pengaturan soal ekspor dan impor ini pada 2016. Pengusaha Kanada harus mendapat izin dari pemerintah Kanada dan pemerintah negara tujuan jika ingin mengekspor sampah beracun seperti yang dikirim ke Filipina.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

7 jam lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

1 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

1 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

3 hari lalu

Power plan PLTP Lumut Balai I, Semende Darat Laut beroperasi sejak 2019. Dari pembangkit milik PT. Pertamina Geothermal Energy area Lumut Balai, energi sebesar 55Mw dialirkan untuk menjaga sistem kelistrikan di Sumbagsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.


Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

3 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024


LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

4 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.


8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

4 hari lalu

Ilustrasi Selamatkan Dunia dari Sampah Plastik. shutterstock.com
8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

4 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


4 Sumber Bau Tak Sedap di Rumah dan Cara Mengusirnya

5 hari lalu

Ilustrasi wanita membersihkan rumah. Freepik.com/Rawpixel.com
4 Sumber Bau Tak Sedap di Rumah dan Cara Mengusirnya

Berikut barang yang biasa jadi sumber bau tak sedap di rumah dan cara mengatasinya agar Anda tak malu bila ada kerabat berkunjung.


Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

6 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.