Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Partai Kongres India Ragukan Kemenangan Narendra Modi

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Partai Kongres, Rahul Gandhi (kiri) dan PM India, Narendra Modi, dari Partai Bharatiya Janata. Zee News
Presiden Partai Kongres, Rahul Gandhi (kiri) dan PM India, Narendra Modi, dari Partai Bharatiya Janata. Zee News
Iklan

TEMPO.CONew Delhi – Pengurus Partai Kongres meragukan hasil jajak pendapat seusai pencoblosan atau exit poll pada pemilu India.

Baca: India Siap Gelar Pemilu Putaran Kedua

 

Juru bicara Partai Kongres, Sanjay Jha, menampik proyeksi hasil pemilu menurut exit poll dengan mengatakan koalisi yang diusung partainya bakal mengalahkan koalisi yang diusung BJP.

“Banyak lembaga survei, jika tidak semuanya, pernah menyajikan data keliru,” kata Sanjay Jha seperti dilansir Reuters pada Ahad, 19 Mei 2019.

Jha mengatakan ada atmosfer polarisasi yang kuat dan ini menimbulkan rasa takut di kalangan masyarakat pemilih. Ini membuat sebagian pemilih tidak mengungkapkan pilihan yang sebenarnya ke lembaga survei saat pemilu.

Baca: Perdana Menteri Narendra Modi Beri Hak Suara di Pemilu India

 
 

Kepala Menteri di negara bagian Bengal Barat, Mamata Banerjee, yang dikenal vokal terhadap Modi, mengatakan perjuangan belum berakhir.

“Saya tidak percaya dengan jajak pendapat exit poll yang bersifat gosip,” kata Banerjee lewat akun Twitter. “Saya mengimbau kepada semua partai oposisi untuk bersatu, kuat dan berani. Kita akan bertempur bersama.”

Proses pemilu di India ini dimulai pada 11 April dan berakhir pada 19 Mei 2019, yang terbagi dalam 7 tahapan. Ada 900 juta pemilih, yang menjadikan pemilu ini sebagai pesta demokrasi terbesar di dunia.

Baca: Pemilu India, PM Modi Diuntungkan dari Konflik India - Pakistan

 
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Partai Kongres pimpinan Rahul Gandhi, yang merupakan generasi keempat dari Dinasti Nehru-Gandhi, fokus pada kegagalan Perdana Menteri Narendra Modi memenuhi janjinya melakukan transformasi ekonomi dan menjadikan India sebagai pusat manufaktur dunia.

Koalisi partai pendukung Modi diperkirakan kehilangan kursi di negara bagian Uttar Pradesh, yang memiliki jumlah kursi parlemen terbanyak dari semua negara bagian India. Namun, lembaga survei Cvoter memprediksi koalisi ini memenangkan suara di negara bagian utara dan timur.

Kritik mengatakan kemenangan Modi ini bakal membuat kelompok Hindu garis keras semakin dominan dan menimbulkan rasa takut bagi komunitas agama minoritas.

Baca: Partai Kongres Janjikan Bantuan Tunai Jika Menang Pemilu India

 

Ini bisa membuat kelompok ini semakin berani menyerang warga Muslim yang menyembelih sapi, yang dianggap suci oleh warga Hindu. Juga ada kekhawatiran munculnya upaya menulis ulang buku sejarah India untuk mengurangi peran Muslim India dan penyerangan terhadap kelompok liberal.

Kritik juga mengatakan, seperti dilansir Reuters, Modi berusaha memenangkan pemilu dengan menyebarkan rasa takut di kalangan warga Hindu mengenai potensi bahaya dari warga Muslim India dan Pakistan. Sikap ini mempromosikan semangat Hindu yang pertama di India.

Namun, pembelanya mengatakan Modi berusaha mengembalikan posisi kelompok Hindu sebagai inti dari masyarakat India.

“Jumlah warga yang banyak dan merespon setiap kampanye yang dihadiri PM Modi merupakan indikator jelas mereka setuju kepemimpinannya, dan kinerjanya selama lima tahun terakhir termasuk visi masa depan,” kata Nalin Kohli, juru bicara Partai Bharatiya Janata.

Menurut situs Foreignpolicy.com, kemenangan periode kedua Modi ini menimbulkan rasa takut bagi kelompok liberal India. Ada kekhawatiran, kemenangan Modi bisa membalik tradisi sekuler di masyarakat India.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

14 jam lalu

Seorang wanita menunjukkan jarinya yang bertinta setelah memberikan suaranya di tempat pemungutan suara pada pemilu tahap kedua, di Jodhpur, di negara bagian gurun Rajasthan, India, 26 April 2024. REUTERS/Stringer
Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

Narendra Modi berusaha memenangi Pemilu India untuk masa jabatan ketiga berturut-turut didukung oleh nasionalisme Hindu dan popularitas pribadinya.


Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

2 hari lalu

Para pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera partai setelah mengetahui hasil hitung cepat pemilu India di Ahmedabad, India, 23 Mei 2019. [REUTERS / Amit Dave]
Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

PM India Narendra Modi dan partai nasionalis Hindu yang dipimpinnya mulai menyerang lawan-lawan oposisi untuk memperkuat basis garis kerasnya.


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

3 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

3 hari lalu

Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan pidato saat menghadiri kampanye pemilu di Bengaluru, Karnataka, India, 20 April 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

Narendra Modi menyebut umat Islam sebagai "penyusup" dalam pidato kampanyenya sehingga memicu kecaman luas dari kelompok oposisi.


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

7 hari lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

7 hari lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

8 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

10 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

12 hari lalu

Sejumlah burung dara berterbangan di dekat patung Mahatma Gandhi saat perayaan ulang tahunnya ke-144 di Amritsar, India (2/10). AP/Sanjeev Syal
Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

12 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.