Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saksi Penembakan di Utrecht Sebut Pria Bersenjata Bidik Trem

Pantauan lokasi penembakan di Utrecht, Belanda, 18 Maret 2019. [REUTERS / Piroschka van de Wouw]
Pantauan lokasi penembakan di Utrecht, Belanda, 18 Maret 2019. [REUTERS / Piroschka van de Wouw]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saksi mata penembakan di Utrecht mengatakan seorang pria bersenjata membidik penumpang di dalam trem dan orang-orang sekelilingnya. Dia mengatakan pintu trem tidak langsung terbuka setelah seorang pria menembaki trem di 24 Oktoberplein.

Dikutip dari Netherlands Times, 18 Maret 2019, saksi mata mengatakan kepada NRC seorang pria dengan senjata berat berdiri di trem dan mulai menembaki sekelilingnya.

"Saya duduk di belakang trem. Dia menembak sekelilingnya, tapi sepertinya membidik orang-orang yang duduk di dalam trem. Semua orang berhamburan," kata perempuan itu kepada surat kabar Belanda.

Baca: Penembakan di Utrecht Belanda, Satu Orang Dilaporkan Tewas

"Kondektur tidak bisa membuka pintu dengan cepat. Dua bocah lelaki di sebelahku menendang jendela keluar, tempat aku melarikan diri ke luar. Lebih banyak orang yang melakukan itu."

Penduduk lokal Jimmy de Koster juga melihat penembakan itu.

"Saya baru selesai dari pekerjaan saya ketika itu terjadi", katanya. "Saya berdiri di lampu lalu lintas 24 Oktoberplein dan saya melihat seorang perempuan terbaring, saya pikir dia berusia antara 20 dan 35 tahun."

"Pada saat itu saya mendengar tiga kali letusan. Empat pria berlari ke arahnya dan mencoba menyeretnya pergi dan kemudian aku mendengar letusan lagi dan mereka melepaskan perempuan itu. Saat itu situasinya sangat kacau."

Petugas darurat telah menutup trem di Utrecht, Belanda, di mana satu atau beberapa penyerang menembaki penumpang sekitar pukul 10.45 waktu setempat Senin pag.[Daily Mail]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Koordinator Nasional untuk Kontra-terorisme dan Keamanan Belanda (NCTV) meningkatkan tingkat ancaman di provinsi Utrecht menjadi level 5 hingga setidaknya pukul 6.00 pm.

Level 5 adalah tingkat ancaman tertinggi di Belanda, dan itu diterapkan ketika peluang serangan sangat penting atau jika serangan sudah terjadi. Menurut Kepala NCTV Pieter-Jaap Aalbersberg, insiden di Utrecht memiliki semua karakteristik serangan teroris.

Semua layanan trem dan bus di Utrecht saat ini dihentikan.

Semua masjid di kota itu dilaporkan ditutup. Masjid Ulu ditutup setelah berkonsultasi dengan polisi, kata juru bicara pusat keagamaan itu kepada De Telegraaf.

Baca: Detik-detik Teror Penembakan di Utrecht Belanda

Sementara itu, keamanan ditingkatkan di situs-situs di seluruh Belanda, ketika NCTV mengumumkan tingkat ancaman negara di level 4. Terpantau keamanan ekstra di Bandara Schiphol, pusat siaran di Hilversum, dan Gedung Parlemen.

Kepolisian Belanda juga mengimbau siapa saja yang memiliki foto atau video penembakan di Utrecht untuk mengirimnya kepada pihak berwenang, dan tidak mengunggahnya ke media sosial.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Protes Subsidi BBM, 1.500 Aktivis di Belanda Ditangkap

2 hari lalu

Petugas polisi menahan seorang pengunjuk rasa Pemberontakan Punah dalam mengkampanyekan Perubahan Iklim di dekat Gedung Parlemen di London, Inggris, 8 Oktober 2019. Aksi unjuk rasa tersebut merupakan tahapan terakhir dalam kampanye global atas langkah yang lebih tegas dan lebih cepat terhadap perubahan iklim, yang dikoordinasikan oleh kelompok tersebut. REUTERS/Henry Nicholls
Protes Subsidi BBM, 1.500 Aktivis di Belanda Ditangkap

Belanda menangkap 1.500 aktivis yang berunjuk rasa di Den Haag pada Sabtu lalu. Jumlah aktivis yang ditangkap adalah yang terbanyak.


Asal-usul Lapis Legit, Hidangan Hungaria yang Dibawa Penginjil Belanda ke Indonesia

6 hari lalu

Kue lapis legit merupakan pertemuan budaya kuliner Belanda -Indonesia, yang dibuat selapis demi selapis. Foto: The Lapis Place Singapore
Asal-usul Lapis Legit, Hidangan Hungaria yang Dibawa Penginjil Belanda ke Indonesia

Asal-usul lapis legit berkaitan dengan kristenisasi. Seiring berjalan waktu lapis legit makin populer dan jadi salah satu kue terenak di dunia.


Hari Bersejarah Ivar Jenner dan Rafael Struick Jadi WNI, Selanjutnya Siap Perkuat Timnas Indonesia

6 hari lalu

Pemain naturalisasi asal Belanda, Ivar Jenner  dan Rafael Struick mengikuti proses sumpah kewarganegaraan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham DKI Jakarta, Senin, 22 Mei 2023. Dok. PSSI
Hari Bersejarah Ivar Jenner dan Rafael Struick Jadi WNI, Selanjutnya Siap Perkuat Timnas Indonesia

Ivar Jenner dan Rafael Struick resmi menjadi WNI pada 22 Mei 2023, yang memungkinkannya berseragam Garuda di Timnas Indonesia. Ini profil keduanya.


Profil Ivar Jenner, Pesepak Bola Naturalisasi Terbaru untuk Timnas U-23

7 hari lalu

Ivar Jenner. (Instagram/@ivarjnr)
Profil Ivar Jenner, Pesepak Bola Naturalisasi Terbaru untuk Timnas U-23

Ivar Jenner kemungkinan besar akan menjadi bagian dari timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2023 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2024


Resep Kroket Mie Instan, Camilan dengan Sensasi Renyah dan Gurih

7 hari lalu

Resep Kroket Quinoa dan Alga. TEMPO | Astari P. Sarosa
Resep Kroket Mie Instan, Camilan dengan Sensasi Renyah dan Gurih

Resep kroket mi instan sama seperti kroket biasa, bedanya kroket dibalut mi instan dan digoreng hingga bertekstur renyah dan gurih.


Orari Rayakan 100 Tahun Komunikasi Radio Indonesia-Belanda, Ini 3 Kegiatannya

22 hari lalu

Logo Orari. Foto: Orari.or.id
Orari Rayakan 100 Tahun Komunikasi Radio Indonesia-Belanda, Ini 3 Kegiatannya

Perayaan yang melibatkan organisasi serupa Orari di Belanda yakni Van Radio Zend Amateurs (VRZA) itu mengenang pula Radio Malabar di Gunung Puntang.


Sudah Punya 500 Anak, Pria Belanda Ini Diperintahkan Pengadilan Setop Donor Sperma

27 hari lalu

Ilustrasi sperma. Shutterstock
Sudah Punya 500 Anak, Pria Belanda Ini Diperintahkan Pengadilan Setop Donor Sperma

Di bawah hukum Belanda, pendonor sperma hanya diperbolehkan menghasilkan maksimal 25 anak dengan 12 ibu.


Zelensky Kunjungan Mendadak ke Belanda, Hadiri Pertemuan dengan ICC

27 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dengan Presiden China Xi Jinping melalui saluran telepon, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 26 April 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Zelensky Kunjungan Mendadak ke Belanda, Hadiri Pertemuan dengan ICC

Kunjungan mendadak Zelensky ke Belanda diperkirakan akan mencakup pertemuan di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).


Raih Pole, Aldi Satya Mahendra Gagal Podium di R3 bLU cRU European Cup Assen

27 hari lalu

Aldi Satya Mahendra di R3 bLU cRU European Cup Assen. (Foto: Yamaha Racing Indonesia)
Raih Pole, Aldi Satya Mahendra Gagal Podium di R3 bLU cRU European Cup Assen

Pembalap Indonesia Aldi Satya Mahendra gagal naik podium di balapan R3 bLU cRU European Cup Assen, Belanda., usai raih pole position.


HUT Ke-476 Kota Semarang, Berikut Kilas Balik Pendiriannya Sebelum Kolonialisme Belanda

28 hari lalu

Seorang tukang becak menanti penumpang di kawasan wisata Cagar Budaya Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 1 Juli 2021. Pemerintah berencana menerapkan PPKM Darurat pada 3 - 20 Juli mendatang di 48 Kabupaten/Kota berstatus pandemi level 4 dan 74 Kabupaten/Kota berstatus pandemi level 3 di Pulau Jawa dan Bali, dengan sejumlah aturan pengetatan aktivitas masyarakat di tempat publik guna menurunkan penambahan kasus aktif COVID-19. ANTARA FOTO/Aji Styawan
HUT Ke-476 Kota Semarang, Berikut Kilas Balik Pendiriannya Sebelum Kolonialisme Belanda

Kota Semarang tepat berumur 476 tahun pada 2023 ini. Berikut sejarah ibu kota Jawa Tengah ini sejak sebelum kedatangan Belanda.