TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Belanda mengatakan beberapa orang terluka dan satu orang dilaporkan tewas dalam teror penembakan di Utrecht Senin pagi.
Kepolisian Belanda sedang menyelidiki penembakan ini dan kemungkinan bermotif terorisme.
Menurut laporan yang dikutip Sydney Morning Herald, seorang pria melepas tembakan pada Senin pukul 10.45 pagi waktu setempat, ke arah trem di barat kota Utrecht. Pelaku kemudian kabur menggunakan mobil. Kepolisian langsung mencari mobil pelaku dengan helikopter.
Baca: Insiden Penembakan di Belanda, Sejumlah Penumpang Trem Terluka
"Seorang pria mulai menembak membabi buta," kata seorang saksi mata.
Namun belum dipastikan apakah pelaku berada di dalam atau luar trem saat menembak di stasiun pemberhentian trem.
Petugas darurat telah menutup trem di Utrecht, Belanda, di mana satu atau beberapa penyerang menembaki penumpang sekitar pukul 10.45 waktu setempat Senin pag.[Daily Mail]
Media Belanda AD.nl melaporkan seorang perempuan tertembak di bagian dada dengan beberapa peluru. Dua orang terbaring di jalan dan lainnya di dalam trem.
"Kami sedang menyelidiki penembakan dan kemungkinan motif terorisme," kata kepolisian Utrecht.
De Telegraaf melaporkan seorang korban di dalam trem ditutup selimut putih sementara yang lain dirawat ke ambulans.
The police is investigating the shooting at the #24oktoberplein in Utrecht this morning. An possible terrorist motif is part of the investigation.
— Politie Utrecht (@PolitieUtrecht) March 18, 2019
Seorang saksi mata, Jimmy de Koster, mengatakan dia mendengar beberapa tembakan dan seorang perempuan terbaring di tanah sambil merintih, "Saya tidak melakukan apapun."
Baca: Tiga Orang Ditusuk, Polisi Belanda Tembak Satu Tersangka
"Saya mendengar suara letusan tiga kali. Empat pria berjalan cepat ke arahnya dan mencoba menyeretnya dan kemudian, saya mendengar suara letusan lagi. Gerombolan pria itu melepaskannya. Situasinya sangat kacau," kata Koster.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyampaikan bahwa penembakan di Utrecht adalah situasi yang mengkhawatirkan, dan langsung menggelar rapat darurat untuk berkonsultasi dengan tim krisis.