Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Vladimir Putin Siap Arahkan Rudal Nuklir Rusia ke Amerika Serikat

image-gnews
Presiden Rusia Vadlimir Putin menyampaikan pidato tahunannya kepada Majelis Federasi Rusia, 20 Februari 2019.[TASS]
Presiden Rusia Vadlimir Putin menyampaikan pidato tahunannya kepada Majelis Federasi Rusia, 20 Februari 2019.[TASS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia akan mengerahkan rudal berhulu ledak nuklirnya semakin dekat ke wilayah Amerika Serikat. Putin juga mengancam akan mengerahkan nuklir dalam waktu yang lebih singkat, langsung mengarah ke jantung Amerika.

Sementara di Washington, Departemen Luar Negeri AS Mike Pompeo menolak komentar Putin, dengan mengatakan  ancaman Putin "sebagai propaganda yang dirancang untuk mengalihkan perhatian dari pelanggaran Rusia terhadap Perjanjian Pengawasan Senjata Nuklir (INF)."

Baca: Balas AS, Putin: Rusia Keluar dari Perjanjian Rudal Nuklir INF

Dari laporan Reuters, 21 Februari 2019, Putin mengatakan Rusia tidak mencari konfrontas, dan tidak akan mengambil langkah pertama untuk mengerahkan rudal sebagai tanggapan atas keputusan Washington untuk mundur dari INF bulan ini.

Namun dalam sambutannya tentang kemungkinan perlombaan senjata baru, dia mengatakan reaksi Rusia terhadap kebijakan AS sangat tegas. Putin mengatakan pembuat kebijakan AS harus menghitung risiko apapun sebelum mengambil tindakan menyebar sistem rudalnya di Eropa.

Baca: Putin Mau Pasang Rudal Hipersonik untuk Militer Rusia pada 2019

"Adalah hak mereka untuk memikirkan apa yang mereka inginkan. Tetapi bisakah mereka memperhitungkannya? Saya yakin mereka bisa. Biarkan mereka menghitung kecepatan dan jangkauan sistem senjata yang kami kembangkan," kata Putin di hadapan Majelis Federasi Rusia, 20 Februari 2019.

Vladimir Putin melihat uji coba rudal hipersonik Avangard dari Kementerian Pertahanan Rusia di Moskow.[Sky News]

"Rusia akan dipaksa untuk membuat dan menggunakan jenis-jenis senjata yang dapat digunakan tidak hanya pada wilayah dari mana ancaman langsung terhadap kita berasal, tetapi juga wilayah-wilayah di mana pusat-pusat pengambilan keputusan berada," kata Putin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Putin: Rusia Akan Buat Rudal Lebih Canggih Jika AS Keluar INF

"Senjata-senjata ini, dengan spesifikasi taktis dan teknis, termasuk waktu penerbangan mereka ke pusat komando yang saya bicarakan, akan sepenuhnya sesuai dengan ancaman yang akan diarahkan terhadap Rusia."

Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington tidak mengembangkan sistem pengiriman senjata nuklir baru yang mutakhir, dan mengulangi klaimnya bahwa Rusia melanggar perjanjian INF sementara Amerika Serikat tidak.

"Pernyataan Presiden Putin adalah kelanjutan dari upaya propaganda Rusia untuk menghindari tanggung jawab atas tindakan Rusia yang melanggar Perjanjian INF," tambah seorang juru bicara Departemen Luar Negeri, yang enggan disebut identitasnya.

Rudal nuklir Rusia sudah menargetkan Amerika Serikat dan sebaliknya.

Baca: AS Akui Tak Bisa Tandingi Senjata Hipersonik Rusia

Pernyataan Putin kemungkinan akan membangkitkan ingatan akan Krisis Misil Kuba pada tahun 1962 ketika Uni Soviet menanggapi penyebaran rudal AS di Turki dengan mengirim rudal balistik ke Kuba, memicu kebuntuan yang membawa dunia nyaris menuju perang nuklir.

Amerika Serikat mengatakan bulan ini mereka tidak akan mematuhi kewajiban perjanjian INF 1987, dan akan mengembangkan rudal tandingan, setelah menuding Rusia melanggar poin perjanjian INF.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Rekrut 335 Ribu Tentara Baru, Tak Perlu Mobilisasi untuk Perang di Ukraina

12 jam lalu

Pasukan cadangan Rusia yang direkrut selama mobilisasi sebagian pasukan menghadiri upacara sebelum berangkat ke zona konflik Rusia-Ukraina, di wilayah Rostov, Rusia 31 Oktober 2022. REUTERS/Sergey Pivovarov/File Foto
Rusia Rekrut 335 Ribu Tentara Baru, Tak Perlu Mobilisasi untuk Perang di Ukraina

Rusia sepanjang tahun ini telah merekrut lebih dari 335.000 orang anggota angkatan bersenjata atau unit sukarela untuk hadapi perang di Ukraina


Pilot Rusia Membelot ke AS Usai Liburan di Abu Dhabi

15 jam lalu

Pesawat pembom pembawa rudal strategis Tupolev Tu-160M yang dijuluki 'White Swan' oleh pilot militer Rusia telah melakukan penerbangan debutnya. Tupolev Tu-160M dibangun melakukan penerbangan debutnya dari aerodrome Kazan Aviation Enterprise. Foto : Autoevolution
Pilot Rusia Membelot ke AS Usai Liburan di Abu Dhabi

Seorang pilot Rusia membelot ke Kedutaan AS setelah berlibur ke Abu Dhabi. Ia tak mau kembali ke Moskow.


Hindari Serangan Rusia, Ukraina Bangun Sekolah Bawah Tanah Pertama di Kharkiv

19 jam lalu

Alisa Ustinova dari Kharkiv, berjalan selama pengenalan sekolah oleh seorang guru selama pertemuan sekolah di Sekolah Tadeusz Gajcy No. 58 di Warsawa, Polandia, 1 September 2022. REUTERS/Kacper Pempel
Hindari Serangan Rusia, Ukraina Bangun Sekolah Bawah Tanah Pertama di Kharkiv

Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov mengumumkan akan mendirikan sekolah bawah tanah pertama di Ukraina


Tank Rusia yang Direbut Rusak, Tentara Ukraina Minta Tolong Layanan Pelanggan di Rusia

20 jam lalu

Militer Rusia terlihat di atas tank tempur utama T-72B3 selama latihan militer di jangkauan Kadamovsky di wilayah Rostov, Rusia 20 Desember 2021. REUTERS/Sergey Pivovarov
Tank Rusia yang Direbut Rusak, Tentara Ukraina Minta Tolong Layanan Pelanggan di Rusia

Selama perang, tentara Ukraina berhasil menyita sekitar 200 tank T-72B3 Rusia.


Surat Wasiat Prigozhin Beredar, Tunjuk Putranya Sebagai Pewaris Wagner

21 jam lalu

Pemandangan menunjukkan potret kepala tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin di peringatan darurat di Moskow, Rusia 24 Agustus 2023. REUTERS/Stringer
Surat Wasiat Prigozhin Beredar, Tunjuk Putranya Sebagai Pewaris Wagner

Selain grup Wagner, putra Prigozhin juga mewarisi uang tunai hingga properti yang harganya jutaan dolar.


Kosovo: Pengerahan Pasukan Serbia di Perbatasan Mirip Rusia ketika Akan Serbu Ukraina

1 hari lalu

Tentara Pasukan Kosovo AS (KFOR), di bawah NATO, berjaga di dekat kantor kota di Leposavic, Kosovo 31 Mei 2023. REUTERS/Fatos Bytyci
Kosovo: Pengerahan Pasukan Serbia di Perbatasan Mirip Rusia ketika Akan Serbu Ukraina

Kosovo menilai pengerahan pasukan Serbia di perbatasan kedua negara seperti perilaku Rusia terhadap Ukraina sebelum invasi.


Jepang Larang Perdagangan Mobil Bekas ke Rusia, Bernilai Rp31,02 Triliun

1 hari lalu

Mobil bekas Toyota yang dijual di dealer di Moskow, Rusia, 8 Juli 2016. REUTERS/Sergei Karpukhin
Jepang Larang Perdagangan Mobil Bekas ke Rusia, Bernilai Rp31,02 Triliun

Jepang melarang sebagian besar penjualan mobil bekas ke Rusia dengan nilai perdagangan sebesar Rp31,02 triliun per tahun.


Rusia Cegat Rudal HIMARS, Bom hingga 37 Drone Ukraina dalam Waktu 24 Jam

1 hari lalu

Kapal perang Rusia menembakkan rudal selama latihan angkatan laut untuk melindungi rute pelayaran Arktik yang diadakan di perairan Laut Chukchi dan Bering dan di Semenanjung Chukchi, di lokasi yang tidak diketahui, pada 18 September 2023. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS
Rusia Cegat Rudal HIMARS, Bom hingga 37 Drone Ukraina dalam Waktu 24 Jam

Rusia mencegat lima rudal HIMARS, bom JDAM, dan 37 drone dari Ukraina dalam waktu 24 jam.


Menteri Luar Negeri Inggris Akui Berat Beri Dukungan ke Ukraina

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris, James Claverly. REUTERS
Menteri Luar Negeri Inggris Akui Berat Beri Dukungan ke Ukraina

Menteri Luar Negeri Inggris mengakui memberikan dukungan ke Kyev adalah hal yang berat dan menyakitkan


Top 3 Dunia: Rusia Tembak Jatuh Jet Sukhoi hingga ART Indonesia Dipanggil Monyet

3 hari lalu

Pesawat tempur TNI AU Sukhoi 27/30 melakukan atraksi pada acara puncak Hari Nusantara di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Selasa, 13 Desember 2022. TNI Angkatan Udara mengerahkan empat pesawat tempur Sukhoi untuk melakukan atraksi seperti Bomb Burst and Hi Speed Past, Left and Right Echelon dan Diamond pada acara itu. ANTARA FOTO/Jojon
Top 3 Dunia: Rusia Tembak Jatuh Jet Sukhoi hingga ART Indonesia Dipanggil Monyet

Top 3 dunia adalah Rusia menembak jatuh pesawat Sukhoi di Ukraina, Malaysia menggunakan istilah monyet di buku hingga WNI di Kamboja diselamatkan.