Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paus Fransiskus Minta Eropa Berhenti Bertengkar Soal Imigran

image-gnews
Sejumlah imigran rehat di pusat transit Organisasi Internasional untuk Migrasi di Agadez, Nigeria, Sabtu, 2 Juni 2018. Banyak dari imigran itu, berjalan dalam kondisi bingung dan dehidrasi, berkeliling berhari-hari di Sahara sebelum pasukan penyelamat PBB menemukan mereka. AP Photo
Sejumlah imigran rehat di pusat transit Organisasi Internasional untuk Migrasi di Agadez, Nigeria, Sabtu, 2 Juni 2018. Banyak dari imigran itu, berjalan dalam kondisi bingung dan dehidrasi, berkeliling berhari-hari di Sahara sebelum pasukan penyelamat PBB menemukan mereka. AP Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimping umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus meminta pemimpin negara-negara Eropa berhenti bertengkar tentang upaya menyelamatkan 49 imigran yang terkatung-katung di laut Mediteriania karena tidak ada negara yang menerima mereka.

"Saya sepenuh hati memohon kepada negara-negara Eropa untuk menunjukkan solidaritas secara konkrit untuk orang-orang ini," kata Paus Fransiskus dalam perayaan Epifani yang dihadiri sekitar 60 ribu orang di halaman gereja Santo Petrus di Vatican, Minggu, 6 Januari 2019, seperti dikutip dari Reuters.

Baca: Paus Fransiskus Berseru Agar Umat Katolik Eropa Terima Pengungsi

Paus Fransiskus meminta negara-negara Barat untuk membiarkan para imigran tinggal sebagai tempat tinggal sementara mereka sebelum ke negara tujuan.

Paus mengeluarkan pernyataan ini diduga ditujukan kepada Italia dan Malta yang saling menolak membuka pintunya untuk para imigran. Bahkan para pejabat pemerintah Italia bersitegang untuk menyelesaikan masalah imigran.

Sebanyak 49 imigran itu ditempatkan dalam 2 kapal milik lembaga kemanusiaan Jerman. Sebanyak 32 imigran, tiga di antaranya anak-anak dan empat remaja, diselamatkan dari kapal yang berlabuh dari Libya pada 22 Desember 2018. Mereka dipindakan ke kapal Sea-Watch 3 milik kelompok kemanusiaan Jerman. Sebanyak 17 imigran lainnya ditempatkan di kapal milik Jerman, Sea-Eye.

Imigran menaiki sampan karet saat mereka diselamatkan oleh penjaga pantai Libya di Laut Mediterania, lepas pantai Libya, 15 Januari 2018. Organisasi Internasional untuk Migrasi atau IOM melaporkan 176 pengungsi dan migran meninggal dalam 10 hari pertama bulan ini. REUTERS/Hani Amara

Baca: Ini Pokok Kesepakatan Uni Eropa untuk Tangani Imigran

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perdana Menteri Malta berkukuh tidak membuka negaranya bagi kapal yang mengangkut para imigran. Perdana Menteri Malta Joseph Muscat mengatakan, tidak ada
tanggung jawab hukum untuk menyelamatkan para imigran.

Sebaliknya, Deputi Perdana Menteri Italia, Luigi Di Maio, pemimpin Gerakan 5 Bintang, mengatakan Italia telah menyelamatkan imigran selama bertahun-tahun dari Mediterania, sehingga kini giliran Malta untuk ambil bagian menyelamatkan para imigran.

"Sekarang, Malta harus menjalankan bagiannya. Ini sikap kami," kata Di Maio.

Baca: Imigrasi Amerika Serikat Kirim 1.600 Imigran Gelap ke Penjara

Di Maio mengatakan Italia akan menyelamatkan sejumlah wanita dan anak-anak imigran jika Malta mengizinkan kapal-kapal itu berlabuh. Namun, usulan Di Maio malah ditolak oleh Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini.

Salvini, pemimpin partai politik anti-imiran telah menutup pelabuhannya untuk kapal-kapal penyelamat. Salvini juga kerap kali mengkritik Paus Fransiskus karena pernyataannya yang membela para imigran.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

1 hari lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

2 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202


Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

2 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman


Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

3 hari lalu

Orang-orang menguburkan warga Palestina, termasuk mereka yang tewas dalam serangan dan tembakan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar tentang temuan kuburan massal di Gaza oleh badan layanan Palestina berisi 210 jasad.


Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

4 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.


Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

7 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

Presiden Jokowi telah menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia sejak Juni 2022.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

8 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

12 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan Taoiseach (Perdana Menteri) Irlandia Simon Harris menghadiri konferensi pers pada hari pertemuan mereka untuk membahas pengakuan negara Palestina, di Dublin, Irlandia, 12 April 2024. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

Spanyol dan Irlandia sedang mendiskusikan rencana kolektif untuk mengakui Negara Palestina di tengah-tengah perang Israel di Gaza.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

12 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.


Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

13 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

WhatsApp menyatakan perubahan untuk menyeragamkan syarat usia pengguna di kawasan lain. Bagaimana dengan kepentingan perlindungan anak-anak?