TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam akan melanjutkan penutupan pemerintahan selama berbulan-bulan hingga tahun jika permintaannya soal dana pembangunan tembok pembatas di perbatasan dengan Meksiko tidak disetujui.
Baca:
Trump mengatakan dirinya merasa bangga melakukan ini karena ini hal yang benar. Trump mengatakan ini kepada para pimpinan Kongres dari Partai Republik dan Partai Demokrat saat mereka bertemu di Gedung Putih pada Jumat, 4 Januari 2019.
“Saya memang mengatakan itu. Tepat sekali, saya mengatakan itu. Saya pikir itu tidak akan terjadi tapi saya bersiap,” kata Trump kepada media saat ditanya mengenai sikapnya itu dalam jumpa pers di halaman Rose Garden, Gedung Putih seperti dilansir Daily Mail pada 5 Januari 2018.
Baca:
Ancaman Trump untuk memperpanjang penutupan pemerintahan AS, yang telah berlangsung sejak Sabtu, 22 Desember 2018, pertama kali diungkap oleh Ketua Fraksi Demokrat di Senat, Chuck Schumer, saat jumpa pers di Gedung Putih, beberapa saat sebelum Trump menggelar jumpa pers.
Imigran memanjat tembok perbatasan antara Meksiko dan AS di Tijuana, Meksiko, 25 November 2018. Presiden AS Donald Trump, mengatakan para imigran pencari suaka di perbatasan negara itu dengan Meksiko harus menunggu di sana sampai permohonannya disetujui pengadilan di AS. REUTERS/Hannah McKay
Schumer menuding Presiden menyandera para pekerja federal demi mendapatkan anggaran pembangunan tembok perbatasan. Schumer mendesak Trump melanjutkan pembahasan soal dana tembok pembatas ini sambil membuka kembali pemerintahan.
“Dia menolaknya. Bahkan dia mengatakan akan terus menutup pemerintahan untuk waktu yang lama, berbulan-bulan, atau bakan bertahun-tahun,” kata Schumer kepada media seperti dilansir Channel News Asia seperti dilansir Reuters.
Baca:
Menurut Trump, pertemuannya dengan para pemimpin Kongres berjalan dengan sangat produktif, yang justru bertolak belakang dengan pernyataan dari para pemimpin Partai Demokrat yang menghadiri pertemuan itu.
Trump mengaku telah membentuk kelompok kerja yang dipimpin Wakil Presiden, Mike Pence, untuk membahas kelanjutan penutupan pemerintahan.
Menurut Trump, pembangunan tembok pembatas di perbatasan dengan Meksiko merupakan langkah keamanan nasional yang vital.
Trump juga menegaskan dia bisa saja mendeklarasikan keadaan darurat nasional untuk membangun tembok tanpa persetujuan Kongres. “Saya bisa melakukan itu jika saya mau,” kata dia.
Baca:
Trump mengatakan,”Kita bisa menyatakan keadaan darurat nasional karena keamanan negara kita. Tentu saja, kita bisa melakukannya. Saya belum melakukan itu, tapi saya mungkin akan melakukan itu,” kata dia. “Kita bisa menyatakan itu dan membangun tembok dengan sangat cepat.”
Namun, Trump mengaku lebih suka membangun tembok lewat proses negosiasi dengan para wakil rakyat. Mereka akan membahas ini pada akhir pekan ini.
Nancy Pelosi. Foto: himachal.us
“Anda bisa menyebutnya dengan nama apapun. Anda bisa menyebutnya Schumer atau Pelosi atau penutupan pemerintahan oleh Trump. Tidak ada bedanya bagi saya. Itu hanya kata-kata,” kata Trump.
Dalam kesempatan jumpa pers panjang ini, Trump mengatakan dia telah menanyakan apakah Partai Demokrat akan menggunakan penutupan pemerintahan ini untuk memakzulkannya.
Menurut sumber Washington Post, yang dilansir Business Insider, Trump berulang kali mengucapkan kata kasar “f—k” dalam pertemuan dengan para tokoh Kongres itu. Belakangan, Trump meminta maaf kepada Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Nancy Pelosi, karena ucapan tidak etis itu.