TEMPO.CO, Washington – Penutupan pemerintahan Amerika Serikat bisa berlangsung hingga beberapa pekan karena proses negosiasi dengan Senat soal dana pembangunan tembok perbatasan berjalan alot.
Baca:
Ada indikasi Gedung Putih menurunkan permintaan jumlah dana untk proyek keamanan perbatasan ini.
“Tapi saya pikir prosesnya tidak berjalan cepat,” kata Mick Mulvaney, kepala staf Gedung Putih sementara, kepada Fox News seperti dilansir USA Today pada Ahad, 23 Desember 2018. “Ada kemungkinan ini bakal terus berlangsung hingga masa Kongres berikutnya.’
Kongres baru akan mulai bersidang pada 3 Januari 2018. DPR bakal dikuasai Demokrat dari sebelumnya Republik. Sedangkan, Senat tetap dikuasai Republik.
Baca:
Mulvaney mengatakan Gedung Putih telah menawarkan usulan baru kepada Ketua Fraksi Demokrat, Chuck Schumer, dan masih menunggu responnya soal ini. Menurut dia, Gedung Putih menurunkan dana pembangunan yang diminta dari US$5 miliar tapi masih diatas usulan Demokrat yaitu US$1.3 miliar. “Bolanya sekarang ada di mereka,” kata Mulvaney.
Lewat Twitter, Trump menucit bahwa pembangunan tembok perbatasan merupakan upaya untuk menghentikan masuknya obat-obatan terlarang, dan kriminal ke AS.
Baca:
“Drone dan lainnya itu bagus dan menyenangkan. Tapi hanya tembok ala lama yang bisa berfungsi,” kata Trump lewat @realdonaldtrump.
Mick Mulvaney, saat menjabat Kepala Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih (OMB), berbicara dengan Presiden Trump pada 2017.[ Kennedy Lamarque / Reuters]
Schumer menyalahkan penutupan pemerintahan ini kepada Trump. “Senat tidak berminat untuk menggelapkan uang pajak rakyat AS untuk hal yang tidak perlu, tidak efektif dan kebijakan sia-sia,” kata Schumer.
Baca:
Senator Bob Corker asal Partai Republik menyalahkan Trump soal penutupan pemerintahan ini. Seperti dilansir Politico, Corker menyebut sikap keras Trump soal proyek ini adalah perjuangan yang dibuat-buat agar terlihat ke publik bahwa Presiden berjuang.