TEMPO.CO, Ottawa – Pemerintah Cina telah melepas warga negara Kanada yang bekerja sebagai guru bahasa Inggris dan sempat ditahan sebelumnya pasca penahanan eksekutif Huawei Technologies.
Baca:
“Kantor Urusan Global Kanada mengkonfirmasi warga Kanada, yang ditahan pada bulan ini di Cina, telah dilepaskan dan sekarang telah kembali ke Kanada,” kata Richard Walker, juru bicara Kantor Urusan Global, pada Jumat, 28 Desember 2018 waktu setempat seperti dilansir The Star.
Walker enggan menjelaskan lebih detil kapan Albertan Sarah McIver dilepas otoritas Cina. Dia beralasan ada Undang-Undang Privat, yang melarang informasi detil soal ini diungkap ke publik.
Baca:
Media Globe and Mail melansir McIver meyakinkan keluarganya pada pertengahan Desember bahwa otoritas Cina bakal segera melepasnya dan mendeportasinya dalam hitungan hari ke Kanada.
Meng Wanzhou, putri pendiri perusahaan telekom Cina, Huawei yang juga kepala keuangan global perusahaan itu. [Channel News Asia]
“Dia orang yang baik, dan pintar. Dia menyukai beragam budaya berbeda,” kata Jenn Smith, salah satu teman McIver selama satu dekade kepada Globe and Mail.
Michael Spavor dan Kim Jong Un pada 2014.[CNN]
Otoritas Cina, seperti dilansir Reuters, telah menahan McIver setelah sebelumnya menahan dua pria berkebangsaan Kanada yaitu Michael Kovrig, dan Michael Spavor dengan alasan keamanan. Kovrig adalah diplomat dan Spavor adalah pengusaha yang dekat dengan pemimpim Korea Utara Kim Jong Un.
Baca:
Penangkapan Kovrig dan Spavor ini terjadi setelah pemerintah Cina mendesak pemerintah Kanada untuk segera melepas ekskutif perusahaan telkomunikasi Huawei, Meng Wanzhou.
Meng ditahan otoritas Kanada atas permintaan otoritas AS dengan tuduhan melanggar sanksi dagang terhadap Iran. Ini terjadi karena Huawei mengerjakan proyek pembangunan jaringan telekomunikasi di Iran.
Meng dituding mengatur skema pembayaran atas pengerjaan proyek itu menggunakan sistem perbankan AS.
Baca:
Saat ini, Meng telah dibebaskan dari tahanan di Kanada namun masih harus menjalani proses persidangan menyangkut ekstradisi ke AS. Hakim di Kanada memutuskan Meng harus mengenakan gelang deteksi sehingga keberadaannya selalu diketahui di Kanada untuk kepentingan pengadilan.