Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masyarakat Adat Tolak Donald Trump Bangun Tembok Pembatas  

image-gnews
Sejumlah poster berisi kalimat penolakan dan kecaman terhadap Presiden AS Donald Trump diletakkan di dekat Gedung Putih selama aksi Women's March di Washington, AS, 21 Januari 2017. REUTERS/Lucas Jackson
Sejumlah poster berisi kalimat penolakan dan kecaman terhadap Presiden AS Donald Trump diletakkan di dekat Gedung Putih selama aksi Women's March di Washington, AS, 21 Januari 2017. REUTERS/Lucas Jackson
Iklan

TEMPO.CO, Arizona - Masyarakat adat yang tinggal di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko bersumpah tidak akan membiarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump membangun tembok pembatas di atas lahan mereka.

Organisasi masyarakat adat Tohono O'odham Nation, yang hidup di atas lahan seluas 75 mil sepanjang perbatasan Amerika-Meksiko, menyatakan pada Kamis, 26 Januari 2917, tidak akan mendukung pembangunan tembok pembatas itu dan akan memblokade pembangunan tembok jika tetap dilakukan.

Baca juga:
Biaya Bangun Tembok Perbatasan AS-Meksiko Ratusan Triliun!
Donald Trump Pastikan Bangun Tembok di Perbatasan Meksiko
Donald Trump Pastikan Bangun Tembok di Perbatasan Meksiko 

Tokoh masyarakat adat Tohono O’odham menegaskan, pemerintah Amerika-Meksiko dipersilakan membangun tembok pembatas di atas jasadnya.

Gedung Putih, seperti dimuat dalam pernyataan yang dikutip Independent, 29 Januari 2017, tidak berkonsultasi dengan para masyarakat adat sebelum menandatangani keputusan eksekutif tentang pendirian tembok pembatas.

Tak hanya masyarakat adat Tohono O'odham yang melakukan protes, masyarakat adat lain yang juga berada di sepanjang perbatasan Amerika-Meksiko, yakni Kumeyaay di California, Kickapoo di Texas, dan Cocopah di Arizona, juga menyampaikan protes atas pembangunan tembok pembatas.

Mereka selama ini ternyata juga telah merasa lahan tempat mereka hidup tidak lagi aman dengan munculnya militerisasi serta pencaplokan lahan masyarakat adat yang melanggar hak ekonomi, politik, sosial, dan budaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut anggota masyarakat adat, Bradley Moreno, 35 tahun, selama ini, sudah berdiri pagar besi di perbatasan yang membuat mereka sengsara. Maka, dengan pembangun tembok pembatas, ia menyebutnya sebagai bencana.

"Ini akan berdampak pada lahan kami yang suci. Ini akan berdampak pada situs-situs seremonial kami. Ini akan berdampak pada lingkungan. Kami hidup bebas, dan mereka punya pola migrasi. Ada banyak yang keliru dengan hal ini. Semua ide di belakang ini hanya sikap rasis," ucap Moreno kepada Guardian.

Anggota Kongres asal Arizona, Raul Grijalva, meminta Donald Trump memperhatikan pernyataan masyarakat adat Tohono O'odham atau masalah lebih besar akan terjadi.

"Dia sedang menghadapi masalah sangat serius dan pertempuran panjang dengan masyarakat O'odham. Mereka tahu apa yang dilakukan untuk kedaulatan mereka," tutur Grijalva.

INDEPENDENT | MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

2 jam lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

4 jam lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

5 jam lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

17 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024


AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

18 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

18 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

19 jam lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada anggota militer, petugas pertolongan pertama, dan keluarga mereka pada hari peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, 11 September. 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

21 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

22 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

23 jam lalu

Petugas kepolisian bentrok dengan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.